Cerpen: Gigi Dita
"Dita, jangan lupa gosok gigil" pesan mama Dita setelah Dita selesai sarapan. "Iya, Ma!" sahut Dita seraya pergi ke kamar mandi. Mula-mula ia mengambil sikat giginya yang berwarna merah. Lalu air untuk berkumur. Serta tak lupa menaruh sedikit odol pada sikat giginya. Tak lama kemudian, Dita pun sudah mulai menggosok giginya. Mula-mula gigi bagian atas. Dari atas ke bawah. Kemudian gigi bawah. Dari bawah ke atas. Ya, Dita rajin menggosok gigi. Setiap pagi dan malam ia tak pernah lupa menggosok gigi. "Aduuuh!" tiba-tiba terdengar teriakan Dita. "Ada apa, Dit?" Mama Dita masuk ke kamar mandi. "Gigi Dita berdarah, Ma!" Dita seraya menunjukkan deretan giginya yang putih dan kecil. Mama melihat gigi Dita dengan seksama. Lalu menggoyangkan gigi bagian depan. Dan ... "Aduuuh!" sekali lagi Dita mengaduh kesakitan. la lalu berkumur sekali lagi. "Tuh, Mama, sih! Sekarang darahnya semakin banyak," Dita melihat ke kaca. "Ee