Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2023

Dongeng : Si kancil mencuri ketimun

Suatu hari, hutan sedang dilanda musim kemarau panjang yang membuat semua makanan habis. Kancil pun kebingungan mendapatkan makanan dan terpaksa keluar hutan untuk mencari makan karena tak ingin mati kelaparan. Saat berjalan keluar hutan, Kancil tiba-tiba menemukan ladang timun yang besar. Seketika muncul keinginannya untuk melahap semua timun-timun di ladang itu. Ide untuk mencuri pun muncul. Diam-diam Kancil memakan timun-timun di ladang tanpa sepengetahuan Pak Petani. Ia pun menjadi terbiasa dan sering diam-diam mencuri timun untuk dimakan di hari-hari berikutnya. Namun, ulah nakal Kancil ini akhirnya diketahui Pak Petani. Ia marah dan berusaha menjebak Kancil agar tak mencuri lagi timun-timun di ladang. Pak Petani membuat orang-orangan sawah dari kayu dan batok kelapa untuk menakut-nakuti Kancil. Benar saja, keesokan harinya Kancil yang kelaparan datang ke ladang timun. Ia lalu kaget dan takut melihat ada orang yang menjaga ladang Pak Petani. Kancil tidak tahu bahwa itu adalah oran

Dongeng Anak: Hadiah yang Sederhana #MendongenguntukCerdas

Gambar
  Bobo.id -  Apa yang akan teman-teman lakukan jika buah yang kamu tanam sendiri tumbuh sanga besar? Hal itu dialami oleh Wilan seorang petani miskin yang menanam labu untuk mencari nafkah. Tak sendiri, Wilan ditemani oleh temannya yang bernama Angkaw. Sayangnya, Angkaw tidak rajin seperti Wilan. Bahkan Angkaw cenderung pemalas dan suka berbuat licik. Sampai pada suatu hari Angkaw pamit untuk bekerja di kota. Wilan yang tinggal sendiri tetap melanjutkan menanam labu. Namun pada suatu hari labu yang ia tanam tumbuh sangat besar, lebih besar dari labu-labu biasanya. Kira-kira apa yang akan Wilan lakukan dengan labu besarnya itu, ya? Kalau penasaran, simak  dongeng anak  hari ini, yuk! Cerita oleh: Dok. Majalah Bobo Dahulu kala, ada dua sahabat yang tinggal di desa. Mereka bernama Angkaw dan Wilan. Keduanya memiliki sedikit modal dan ingin bekerja sama. Maka, keduanya lalu menyewa tanah dan menabur bibit labu kuning, atau waluh.  Wilan sangat rajin merawat tanaman labu kuning itu. Angkaw

Cerpen Anak: Perkedel Sukun

Gambar
  Bobo.id -  Siapa di sini yang suka makan perkedel? Kalau iya, perkedel apa yang kamu makan?  Kebanyakan orang mengenal perkedel sebagai hidangan yang terbuat dari bahan dasar kentang yang dihaluskan. Namun, sekarang perkedel bisa terbuat dari bahan apa saja, lo. Misalnya, ada perkedel tahu, perkedel tempe, perkedel jagung, dan masih banyak lagi. Nah, apakah teman-teman pernah mendengar atau sudah pernah mencicipi perkedel sukun?  Cerpen anak  kali ini akan mengisahkan tentang Runi yang membawa teman-temannya menginap di rumah barunya. Karena ada pohon sukun di halaman rumahnya, Ibu Runi mengajak ia dan teman-teman untuk membuat perkedel sukun. Simak kisah selengkapnya di sini, yuk! Perkedel Sukun Cerita oleh: Sylvana Hamaring Toemon/Arsip Majalah Bobo Runi mengajak teman-temannya untuk menginap di rumah baru mereka. Sepulang sekolah, Keyla, Naura, dan Salsa sudah siap dengan bawaan mereka. Kali ini Runi juga mengajak Nia, si anak baru. “Aku sudah membawa kantong tidurku,” kata Nia. “

Dongeng Anak: Liam yang Beruntung

Gambar
Bobo.id -  Pernahkah teman-teman terbayang jika diberi hadiah satu bongkah emas? Tentu rasanya akan senang sekali. Hal itulah juga yang dirasakan oleh Liam pada  dongeng anak  Majalah Bobo pada hari ini. Ia diberi hadiah sebongkah emas oleh tuannya saat hendak pulang bertemu ibunya. Yuk, cari tahu kelanjutan kisahnya di sini! Liam yang Beruntung Cerita oleh: Dok. Majalah Bobo Liam telah bekerja di rumah Tuan Ang, majikannya,  selama tujuh tahun. Pada suatu hari, ia datang menghadap Tuan Ang dan memohon. Advertisement by "Tuan, sudah tujuh tahun saya bekerja di sini tanpa  pulang ke kampung saya satu kalipun. Minggu depan, bolehkah saya pulang untuk menengok ibu saya yang telah tua. Saya ingin menyenangkan hati Ibu dengan upah saya.” Tuan Ang sangat sayang pada Liam, karena ia sangat rajin. Maka, ia memberikan pada Liam satu bongkah emas sebagai upah. Liam berterimakasih pada tuannya. Minggu berikutnya, ia membungkus baik-baik hadiah dari tuannya itu. Karena takut dirampok, Liam me

Cerpen Anak: Pindah ke Rumah Tua

Rudi memasuki rumah tua yang dipenuhi kardus-kardus itu. Rumah itu sering didatanginya pada saat liburan. Kali ini, rumah tua itu akan menjadi tempat tinggalnya. Ya, Rudi dan keluarganya akan pindah ke rumah ini. “Letakkan di kamar kedua di sebelah kanan, ya,” terdengar suara Bu Dini, ibu Rudi. Bu Dini memberikan petunjuk kepada para petugas pengangkut barang. Tangannya menunjuk-nunjuk untuk memperjelas perintahnya. "Rudi dan Runi, kalian bisa pilih kamar kalian sendiri,” terdengar suara Pak Heru, ayah Rudi. “Horeeeee!” sorak Rudi dan Runi serempak. Selama ini Rudi selalu sekamar dengan Runi, kakak perempuannya itu. Apartemen tempat tinggal mereka sebelumnya hanya memiliki 2 kamar. Satu kamar untuk orang tua, satu kamar lagi untuk anak-anak. Kamar anak-anak yang ditempati Rudi dan Runi dipisahkan oleh 2 meja belajar dan lemari pakaian.  “Aku pilih kamar yang menghadap kebun buah,” teriak  Runi dengan lantang. Runi sengaja memilih kamar yang menghadap kebun buah. Runi sangat suka m

Dongeng Anak: Lukisan Kucing #MendongenguntukCerdas

Gambar
  Bobo.id  -  Siapa yang suka kucing atau sedang pelihara kucing?  Dongeng anak  dari Majalah Bobo kali ini menceritakan Samuel dengan lukisan-lukisan tentang kucing.  Mengapa Samuel melukis banyak kucing, ya? Yuk, cari tahu ceritanya!  ---- Lukisan Kucing Cerita oleh: Veronica Widyastuti/Dok. Majalah Bobo Samuel memandangi lukisan kucing ke-50 di depannya. Advertisement by “Kucing lagi?” tanya Ramanta sinis. “Tidak adakah gambar lain yang bisa kau lukis?” Samuel diam. “Huh, semua kucing!” gumam seorang pengunjung. “Ada lukisan lain?” tanya pengunjung lain. Samuel menggeleng. Samuel sendiri tak mengerti kenapa dia suka melukis kucing. Mungkin karena bisikan aneh yang didengarnya. “Samuel, suatu hari kamu akan kaya raya. Tapi, ada satu syarat. Kamu tak boleh melukis apa pun selain kucing.” Awalnya, Samuel tak percaya. Tapi, bisikan itu terus mengganggunya. Sayang, sudah setahun Samuel melukis, tak satu pun lukisannya terjual. Suatu hari penduduk kota heboh. Ada serbuan tikus di kota itu

Dongeng Anak: Bentihe di Hutan Lehi Kuihi #MendongenguntukCerdas

Gambar
  Bobo.id -  Dongeng anak  dari Bobo kali ini menceritakan kisah para kera yang hidup di hutan. Ada kera yang hidup dengan tertib, sopan, dan saling membantu, tapi ada juga yang sebaliknya.  Bagaimana kisah mereka? Yuk, simak dongengnya! ---- Bentihe di Hutan Lehi Kuihi Cerita oleh: Vanda Parengkuan/Arsip Majalah Bobo Sungai Mawawo membelah hutan Lehi menjadi dua bagian. Hutan Lehi Kuaneng dan Hutan Lehi Kuihi. Kedua bagian hutan ini sama-sama dihuni oleh para kera. Bedanya, Hutan Lehi Kuaneng punya pemimpin seekor kera tua. Opo Masihure namanya. Ia memimpin rakyat  kera di Lehi Kuaneng dengan bijaksana. Rakyat Lehi Kuaneng pun hidup tertib, sopan, dan saling membantu. Kehidupan di Hutan Lehi Kuihi sebaliknya. Hutan ini tidak mempunyai pemimpin. Kera-kera di situ hidup bebas tanpa peraturan. Tidak ada yang melarang mereka untuk mencuri, memukul, atau berkelahi. Setiap hari Lehi Kuihi gaduh dengan suara kera berkelahi. Di Lehi Kuaneng, hiduplah seekor kera bernama Bentihe. Ia sangat ker

Dongeng Anak: Makhluk Bulan Purnama #MendongenguntukCerdas

Gambar
  Bobo.id -  Apa jadinya kalau kita bisa melihat makhluk bulan, ya? Di  dongeng anak  dari Majalah Bobo kali ini, kita akan membaca kisah tentang Dito yang bertemu dengan makhluk bulan purnama.  Seperti apa ceritanya? Yuk, kita baca! ---- Makhluk Bulan Purnama Cerita oleh: Tineke Latumeten/Arsip Majalah Bobo Bulan bentuknya bulat dan bundar seperti bola. Sinarnya masuk ke kamar Dito. Dito sedang berdiri di muka jendela, dan Tuan Omongkosong duduk di tepi jendela. “Bulan itu indah, ya, Tuan Omongkosong! Tetapi, kok, Makhluk Bulan tidak kelihatan? Dia pergi ke mana, ya?” “Aku panggilkan, ya,” Tuan Omongkosong menawarkan. Dito memandangnya dengan heran. “Kau kenal si Makhluk Bulan?” Tuan Omongkosong melompat dari tepi jendela dan berdiri di atas keduatangannya. “Tentu aku mengenalnya! Aku, kan, si Omongkosong, jadi aku mengenal semua yang ada dan tidak ada! Aku.” “Hoi, Omongkosong! Kau memanggilku? Aku mendengarmu berpikir!” katanya. Dito merasa aneh. Bagaimana mungkin kau bisa mendengar