Suling Ajaib

Suling ajaib

Putri Maya dari kerajaan Pituya adalah seorang putri yang cantik. Sayangnya, ia sering merasa iri pada teman-temannya. Jika ada teman yang memiliki mainan bagus, putri Maya pasti merebutnya. Padahal, putri Maya sudah memiliki banyak sekali mainan. Lama-kelamaan, tak ada lagi anak yang mau bermain dengan Putri Maya. Sang Putri pun kini tidak mempunyai teman.
Pada suatu hari, datanglah seorang peniup suling. Arya namanya. Ia mengembara dari satu kerajaan ke kerajaan lain. Dan kini ia tiba di kerajaan Pituya.
" Aku pernah mendengar tentang Putri Maya dari kerajaan ini. Ia cantik sekali. Aku ingin berkenalan dengannya. Coba aku mainkan sulingku. Siapa tahu, putri Maya akan keluar dari istana," pikir Arya.
Pemuda itu langsung masuk ke halaman istana. Arya kemudian memainkan sulingnya. Merdu sekali, hingga burung-burung yang ada di taman itu datang mendekatinya. Bunga-bunga di taman itu juga mengeluarkan aroma yang harum semerbak. Ya, suling Arya memang suling ajaib.
Putri Maya sedang bermain di kamarnya, ditemani aneka macam boneka. Ia tertegun saat mendengar bunyi suling itu. Dia segera keluar ke halaman istana.
" Suling itu merdu sekali! Aku harus memilikinya! Aku belum punya suling," pikir Putri Maya iri.
Putri Maya lalu mendekati Arya. "Hei, pengemis, cepat berikan suling itu padaku! Kalau tidak, aku akan memanggil pengawal agar menangkapmu," kata Putri maya kasar.
" Jangan Putri... Suling ini..." Arya Berusaha menjelaskan.
Namun, putri Maya tidak sabar. Ya segera merebut suling itu dari tangan Arya.
"Jangan membantah!" omel Putri Maya. Arya akhirnya diam. Dia membiarkan Putri Maya mengambil sulingnya. Wah, senangnya Putri Maya. Ia pun mencoba meniup suling itu.
Tuit...tuit...tuit...
Olala bunyi suling itu Sumbang sekali. Dan iiihhh, ada banyak lalat yang mengerumuni putri Maya. Ya, karena suling itu sudah mengeluarkan bau busuk.
"AAAA... Tolooong... Hiii... banyak lalaaat.." putri Maya berteriak ketakutan. Ia Berlari Ke sana kemari sambil mengibas-ibaskan tangannya ke udara untuk mengusir kawanan lalat yang merubunginya. Namun, kawanan lalat itu terus mengikutinya.
Raja Pituya dan Ratu yang sedang berjalan-jalan di taman, terkejut mendengar suara Putri mereka. Dengan tergopoh-gopoh mereka menghampiri Putri Maya. Para dayang dan pengawal istana juga ikut datang.
" Hushh... hushh!" semua sibuk mengusir kawanan lalat.
Arya yang tidak tega, akhirnya ikut mengusir kawanan lalat itu. Ia juga suling di tangan putri Maya dan melemparnya ke kolam air mancur di taman itu. Semua lalat pun pergi.
Raja Pituya jadi tertarik pada suling yang dilempar arya ke kolam air mancur. Raja menyuruh pengawal mengambil suling itu.
" Aku baru hari ini melihat ada suling di istanaku. Milik siapa ini?" tanya Raja Pituya.
" Milik hamba, tuanku!" sahut Arya dengan sopan. "Suling ini adalah suling ajaib. Ia Akan sumbang dan mengeluarkan bau tak enak, jika dimainkan oleh orang lain. Sebenarnya, tadi hamba tak mau memberikan suling ini pada Putri Maya, tapi..." kata Arya sambil melirik ke Putri Maya.
"Tadi aku merampasnya, Ayah," kata Putri Maya terus terang. Iya masih ketakutan karena dirubung lalat tadi.
" Maya, Maya! Ayah, kan, sudah berapa kali berpesan. Tidak baik merampas milik orang lain. Jangan iri juga kalau ada orang yang memiliki benda yang tidak kita miliki. Puaslah dengan benda-benda yang ada padamu," nasihat Raja Pituya.
Putri Maya diam saja. Nasihat ayahandanya itu, sudah ratusan kali ya dengar, dan ia Langgar. Namun kali ini, putri Maya jera dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Ia lalu mengembalikan suling itu kepada Arya. Peniup suling ajaib itu lalu pergi lagi Berkelana ke negeri lain.








Sumber : majalah bobo edisi 38

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DONGENG : Rumah untuk di Relakan

Kau Juga Hebat, Sayang!

Dongeng : Dunia Manisan