Dongeng : Tukang Cukur yang licik
Di negeri Bagdad, hiduplah seorang penjual kayu bakar bernama Amil. Setiap pagi ia berangkat ke kota, dan kayu-kayu bakarnya diangkut di punggung keledainya. Pada suatu hari, nasib Amil kurang beruntung. Walau hari sudah siang, kayu bakanya belum juga terjual. Dengan lunglai, Amil pun menuntun keledainya yang membawa kayu bakat la akan pulang tanpa memba- wa uang sedikit pun. Ketika sampai di depan rumah seorang tukang cukur bernama Abu, Amil mendengar suara orang memanggilnya. Ternyata Abu si tukang cukur yang memanggilnya. Abu sangat terkenal karena keahliannya mencukur. Langgariannya banyak, termasuk pegawai-pegawai istana. "Hei. Tukang Kayu, berhenti!" panggil Abu. "Tuan ingin membeli kayu bakar?" tanya Amil gembira. "Ya, akan kubeli semua yang ada di atas keledaimu itu. Berapa harganya?" tanya Abu. "Tiga Dinar, Tuan." "Terlalu mahal. Bagaimana kalau dua setengah Dinar saja?" tawar Abu. Amil berpikir, hari itu sudah mulai sore. Kal