Dongeng : Burung Elang dan Juna

Pada suatu waktu, keadaan alam menjadi sangat memprihatinkan. Tanah yang subur berubah menjadi kering tandus, hutan-hutan telah layu dan gersang. Banyak kerusakan terjadi di mana-mana, yang disebabkan oleh ulah salah satu perusahaan kimia yang sembarangan membuang limbah beracun.

Respons dari pemerintah terhadap masalah ini hanya diam seribu bahasa. Mereka telah terjerat dalam suap dari pemilik perusahaan tersebut. Hal ini sangat membuat Juna merasa marah. Juna adalah seorang aktivis lingkungan yang sangat peduli dengan alam. Ia merasa sedih melihat banyak hewan yang mati dengan cara yang menyedihkan.

Merasa tidak tahan dengan keadaan ini, Juna memutuskan untuk pergi ke hutan dengan tujuan untuk mendokumentasikan kejadian-kejadian memilukan tersebut. Di sana, ia tak sengaja bertemu dengan seekor burung elang yang begitu besar, bahkan lebih besar dari tubuh Juna sendiri. Karena ketakutan, Juna langsung berlari menjauh.

Namun, burung elang itu berbicara dengan Juna dan mengajaknya untuk bekerja sama. "Janganlah lari, wahai teman. Aku ingin mengajakmu bekerja sama," ucap burung elang. Juna terkejut, "Apakah benar kau bisa berbicara?".

Singkat cerita, mereka pun menjadi teman. Mereka berkolaborasi dalam penanaman bibit pohon Mahkota Syafarinda, sebuah pohon yang memiliki daya tahan terhadap racun dan dianggap sebagai anugerah surga. Juna naik di atas punggung burung elang itu dan bersama-sama mereka terbang, menaburkan biji pohon tersebut ke berbagai tempat. Beberapa bulan kemudian, hutan mulai kembali bersemi dengan warna hijaunya.

Juna dan burung elang ini tidak hanya menghidupkan kembali hutan yang telah menghijau, tetapi juga mengundang banyak hewan dari hutan-hutan lain untuk mendiami kembali tempat ini. Hutan yang semula sunyi kembali menjadi hijau dan ramai berkat kerja keras Juna dan burung elang tersebut.























sumber :https://m-bisnis-com.cdn.ampproject.org/v/s/m.bisnis.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DONGENG : Rumah untuk di Relakan

Kau Juga Hebat, Sayang!

Dongeng : Dunia Manisan