Cerpen : Sepatu baru Ira

Ira memasukkan tiga koin lima ratusan ke dalam celengan Hello Kitty Hampir setiap hari dia menyisihkan uang sakunya. Ira ingin sekali mempunyai sepatu seperti milik Tesa. Sepatu Ira sebenarnya masih bagus.

Sepatu Tesa berwarna biru muda dengan tali berwarna putih.

Kalau Ira mau, dia bisa minta kepada orang tuanya dan pasti akan dibelikan. Namun, dia ingin membeli sepatu dari hasil tabungannya.
Mama masuk ke kamar ketika Ira masih memegang celengannya. Mama bertanya untuk apa uang yang ada di celengan itu. Ira menjelaskan kalau uang itu akan ia pakai untuk membeli sepatu. Sepatu yang sama dengan milik Tesa. 

Keesokan harinya Ira berangkat ke sekolah. Dia tidak bertemu dengan Ninis, teman sebangkunya. Sudah tiga hari Ninis tidak masuk sekolah. Ira berpikir untuk pergi ke rumah Ninis.
Ira sampai di rumah Ninis. Dia mengetuk pintu beberapa kali. Ninis membukakan pintu untuk Ira.

"Eh, Ira. Ayo masuk, sambut Ninis. "Ada apa, Ira?" tanya Ninis setelah Ira duduk di kursi.

"Sudah tiga hari kamu tidak sekolah. Kamu sakit, ya?" tanya Ira.

"Sebenarnya yang sakit Ibuku. Kami tidak punya biaya untuk beli obat. Jadi, aku menggantikan pekerjaan Ibu.
Ira ingin menolong Ninis. Dia memecahkan celengannya. Mama masuk ke kamar Ira ketika dia sedang menghitung uang Mama bertanya mengapa Ira memecahkan celengannya

"Aku tidak jadi beli sepatu, Ma Uang ini mau kuberikan kepada Ninis. Ira ingin uang itu dipakai untuk membeli obat. Dia tidak jadi membeli sepatu karena sepatunya masih bagus. Mama memeluk Ira setelah mendengarkan penjelasannya.
Besoknya, setelah pulang sekolah Ira langsung ke rumah Ninis. Setelah sampai. Ira menyerahkan amplop kepada Ninis. "Ini buat beli obat Ibumu, biar Ibumu cepat sembuh dan kamu bisa masuk sekolah lagi. Ninis menerima amplop itu dan mengucapkan terima kasih.

Waktu bangun pagi, Ira melihat kado di atas meja belajarnya. Dia lupa kalau hari ini ulang tahunnya. Kado itu berisi sepasang sepatu, mirip seperti sepatu Tesa.

Ira sangat senang.

Dia memeluk Papa dan Mama sambil mengucapkan terima kasih.



















Sumber : buku cerita pendek hadiah terindah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DONGENG : Rumah untuk di Relakan

Kau Juga Hebat, Sayang!

Dongeng : Dunia Manisan