Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2024

Mori Yang Serakah

 Dahulu kala, di desa kecil, hidup sepasang kakek dan nenek. Mereka tidak punya anak. Mereka lalu memelihara seekor kucing liar yang mereka beri nama Mori. Tiga hari sekali,  Nenek memasak di sebu kuali tembikar. Masakan itu untuk santapan mereka selama tiga hari. Mori sangat senang tinggal di rumah Kakek dan Nenek, la mendapat makanan enak tiga kali sehari. Akan tetapi, lama-kelamaan Mori menjad serakah. la tak sabar menunggu makan malam. Maka, pada siang hari saat Kakek dan Nenek sedang tidur, Mori menyelinap ke dapur. la menghabiskan semua makanan yang dimasak untuk tiga hari, la lalu mencuci mulutnya dan berpura-pura tidur di depan pintu rumah.  Sore hari, saat akan mengambil makanan dari kuali, Nenek sangat terkejut. Makanan satu kuali untuk tiga hari, telah habis. Nenek terpaksa memasak lagi untuk makan malam hari itu, Kejadian itu terjadi berulang ulang. Kakek menjadi curiga pada Mori. Pada suatu siang, Mori seperti biasa menyelinap ke dapur, la memasukkan kepalanya ke dalam kua

BAWANG MERAH DAN BAWANG PUTIH

Gambar
    Meski dongeng satu ini sudah tak asing lagi bagi Mama, namun tak semua anak saat ini mengetahui cerita legendaris tersebut, Ma. Meski namanya seperti kumpulan bahan makanan yang ada di dapur, namun nama ini hanyalah sebuah perumpamaan yang diberikan kepada dua anak dengan dua kepribadian berbeda. Cerita ini mengisahkan dua gadis cantik yang diberi nama Bawang Putih dan Bawang Merah. Keduanya hidup bersama dengan orangtua masing-masing yang mana mereka memiliki perbedaan karakter yang begitu terlihat jelas. Diksahkan bahwa sosok Bawang Merah adalah gadis yang malas, sombong, tega, dan judes. Tidak seperti Bawang Merah, karakter Bawang Putih diceritakan dengan sosok gadis lemah lembut, sabar, baik hati, rajin, dan penuh kasih sayang.  Bawang Putih hidup bersama dengan sang Papa yang menikah kembali dengan Mama dari Bawang Merah. Menjadi ibu sambung dari dari Bawang Putih, rupanya Bawang Merah dan sang Mama memiliki sifat yang tidak baik pada Bawang Putih. Di dalam cerita ini, Bawang

Timun Mas

Gambar
  Dongeng Timun Mas Mbok Sirni hidup sebatang kara dan sangat menginginkan kehadiran seorang anak. Suatu ketika, ia datang kepada seekor raksasa yang ada di dalam hutan untuk meminta bantuannya agar dapat memiliki anak. Bukannya mengabulkan permintaan Mbok Srini, raksasa tersebut justru memberikan sebuah biji yang diketahui ajaib. Biji tersebut kemudian ditanam olehnya dan tumbuh menjadi sebuah timun berwarna emas. Rupanya timus tersebut bukan sekadar timun biasa. Timun berwarna emas itu kemudian mengeluarkan seorang gadis kecil cantik yang kemudian dirawat dan dinami Timun Mas oleh Mbok Srini. Sesuai dengan keinginannya, Mbok Srini kemudian merawat Timun Mas dengan baik seperti anaknya sendiri. Gadis kecil yang dirawat olehnya pun tumbuh dengan baik dan menjadi gadis yang cantik. Namun siapa sangka, dibalik pemberian biji ajaib yang diberikan raksasa, ada maksud jahat yang dinginkan oleh makhluk bertubuh besar itu. Ia ingin ketika anak yang tumbuh dari timun itu nantinya dikembalikan

Bao dan Duy

 Matahari bersinar terik. Walaupun demikian, para petani tetap bekerja keras, kecuali Bao, la adalah seorang petani muda yang malas. Sawahnya yang hanya sepetak kecil tidak pernah digarap dengan sungguh-sungguh. Hasilnya pun selalu sedikit. Namun, ia tak sadar akan kesalahannya, la malah lebih suka menggerutu dan menyesali nasib. Suatu pagi, semua tetangga Bao asyik bekerja di ladang mereka. Bao malah termenung di bawah pohon sambil meratapi nasibnya. "Tuhan tidak adil," gerutunya, "Mengapa Tuhan memilih aku menjadi manusia yang miskin? Mengapa aku tidak dijadikan orang yang kaya raya?" "Mengapa kau menggerutu, Bao?" Bao terkejut saat tiba-tiba mendengar suara. la menoleh. Di sisinya, telah duduk seorang kakek tua kerdil. Kakek itu tersenyum ramah kepadanya. "Kakek? Dari mana Kakek tahu namaku? Dan Kakek pasti bukan penduduk desa ini. Aku belum pernah melihat Kakek," ujar Bao heran. "Aku memang bukan penduduk di sini, he he he...," sahu