Dongeng Anak: Peri Kecil yang Rajin
Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu dongeng anak hari ini, ya?
Dongeng anak hari ini berjudul Peri Kecil yang Rajin.
Yuk, langsung saja kita baca dongeng anak hari ini!
----------------------------------------
Di sebuah rumah mungil, tinggallah kakak beradik Tomi dan Meri serta ayah dan nenek mereka. Setiap hari Meri selalu berkata, "Aku ingin rumah kita kelihatan sebagus rumah orang lain." Dan Tomi selalu menjawab, "Aku juga ingin begitu."
Tetapi mereka tidak pernah bekerja membersihkan rumah itu. Mereka tidak pernah mengatur perabotan, menyirami tanaman... Mereka juga tidak pernah membantu ayah dan nenek mereka yang sudah tua.
Suatu hari Meri berkata kepada neneknya,
"Nek, mengapa rumah orang lain bisa tampak bagus dan rapi sepanjang waktu? Apa sebabnya?"
"Itu karena Brownie tinggal di rumah-rumah yang rapi itu," kata Nenek. "Brownie-Brownie melakukan apa saja agar rumah yang ditinggalinya kelihatan bagus."
"Brownie itu apa, Nek?" Tanya Tomi.
"Brownie adalah peri-peri kecil yang suka membantu apa saja. Senang sekali jika ada Brownie di dalam rumah," jawab Nenek.
"Aku ingin kita punya satu Brownie!" seru Meri.
"Seperti apa mereka, Nek?"
"Rupa mereka seperti gadis kecil," kata Nenek.
"Dimana kita harus mencari mereka, Nek?" Tanya Meri lagi.
"Tanya saja pada seorang kakek bijaksana yang tinggal dekat danau. Mungkin ia dapat memberitahukanmu," kata Nenek.
Meri kemudian pergi ke danau yang tidak terlalu jauh dari rumahnya. Ia akhirnya berjumpa dengan Kakek Bijaksana.
"Kek, kata nenekku, Brownie mail bekerja apa saja agar rumah kami bisa kelihatan bagus. Maukah Kakek membantuku untuk menemukan satu Brownie saja, Kek?"
"Boleh saja," kata Kakek Bijaksana. "Kamu harus pergi ke danau. Lalu putar tubuhmu tiga kali, dan katakan inl,
'Putar saya dan balikkan saya dan perlihatkan saya peri kecil. Saya melihat ke dalam air dan saya melihatnya....'
Nah, setelah syairmu selesai, lihatlah ke dalam air di danau. Kau akan melihat Brownie!"
Setelah mengucapkan terima kasih, Meri berlari ke pinggir danau dan memutar tubuhnya tiga kali. Sambil berbalik, ia mengucapkan syairtadi,
"Putar saya dan balikkan saya dan perlihatkan saya peri kecil. Saya melihat ke dalam air dan saya melihatnya…"
Tetapi ketika Meri melihat ke dalam air, ia hanya melihat bayangan dirinya sendiri.
"Mungkin aku salah membaca syair," piker Meri, lalu mengulang syair tadi. Tetapi seperti tadi, ia hanya melihat bayangan dirinya di dalam air.
“Aku rasa aku melakukan kesalahan lagi," kata Meri.
"Setiap kali kucoba yang bisa kulihat hanya diriku sendiri."
Meri akhirnya berlari kembali menjumpai Kakek Bijaksana.
"Kek, ketika aku mencari Brownie, yang kutemukan hanya diriku sendiri. Aku kan bukan Brownie, Kek," kata Meri.
"Oh ya?" tanya Kakek Bijaksana. "Seperti apa Brownie yang kamu lihat itu?"
"Ya...seperti gadis kecil, Kek," kata Meri.
"Dan apa yang dilakukan oleh Brownie?" tanya si Kakek.
"Mereka membantu apa saja dan merawat rumah agar kelihatan indah," kata Meri.
"Menurutmu, kau bisa melakukan semua pekerjaan Brownie itu?" tanya Kakek Bijaksana lagi.
"Aku tidak ingin begitu, Kek!" kata Meri. "Aku mencari Brownie untuk mengerjakan semuanya untukku!"
"Kau ingin seseorang melakukan pekerjaan untukmu. Sementara kau sendiri tidak pernah melakukannya?" tanya Kakek Bijaksana kembali. "Kau ingin menjadi seorang gadis yang tidak pernah mengatur perabotan? Gadis yang tidak pernah menyirami tanaman? Gadis yang tidak pernah sama sekali membantu Ayah dan Nenek yang sudah sangat tua?"
"Oh tidak, Kek!" seru Meri. "Aku tidak sungguh-sungguh ingin seperti itu! Baiklah, aku ingin mencoba menjadi Brownie, Kek!"
Meri lalu segera pulang sambil tak lupa berterimakasih pada Kakek Bijaksana.
Ketika tahu Meri ingin mencoba menjadi Brownie, Tomi juga ingin melakukannya hal yang sama.
"Kita bisa kembali menjadi Tomi dan Meri lagi, jika bosan menjadi Brownie," kata Tomi. Maksud Tomi, jika mereka malas bekerja, mereka bisa saja membiarkan rumah mereka berantakan lagi seperti dulu.
Tetapi ternyata menjadi Brownie adalah hal yang menyenangkan. Setiap pagi kedua anak itu bangun di saat ayah dan nenek mereka masih tidur. Mereka melakukan semua pekerjaan rumah.
Selama beberapa waktu, Ayah dan Nenek mengira Brownie-lah yang telah membersihkan rumah mereka. Tetapi suatu pagi mereka mendapati anak-anak itu tertawa ceria di saat bekerja.
"Apa ini?" seru Ayah.
Nenek hanya tertawa dan tertawa. Setelah melihat kedua cucunya, Nenek mengerti.
"Betapa menyenangkan jika ada Brownie di dalam rumah," kata Nenek.
(Dari The Brownies, diterjemahkan oleh Tututa).
sumber : bobo.grid.id
Komentar
Posting Komentar