Dongeng : Dua Tukang Kebun (The Two Gardeners)

Memberikan kebebasan kepada anak mungkin adalah salah satu pelajaran berharga yang bisa diambil baik untuk anak maupun orang tua.

Anak-anak sangat mudah dipengaruhi dan sensitif, dan ada kalanya Anda, sebagai orang tua, harus memberikan kelonggaran agar anak-anak anda bisa hidup secara mandiri.

Suatu ketika, hiduplah dua tetangga yang sama-sama menanam tanaman di kebun masing-masing. Seorang tetangga sangat cerewet dan merawat tanamannya dengan sangat hati-hati. Dia memotong akar yang terlihat tidak bagus, memotong daun agar terlihat cantik, memotong batang yang tumbuh tidak teratur dan merawat semuanya dengan sangat hati-hati.

Tetangga lain menanam dengan baik, merawat dan memberi makan tanamannya, tetapi membiarkan daun tanaman, akar dan batang tumbuh sendiri sesuka hati.

Suatu malam, ada badai besar, disertai dengan hujan lebat. Badai menghancurkan banyak tanaman.

Keesokan paginya, ketika tetangga yang hati-hati bangun, dia menemukan bahwa semua tanaman telah dicabut dan dihancurkan oleh badai. Namun, ketika tetangga yang lebih santai bangun, dia menemukan bahwa tanamannya masih berakar kuat di tanah, setelah melewati badai.
Tanaman tetangga yang lebih santai telah belajar untuk melakukan sesuatu sendiri. Jadi, ia menumbuhkan akar yang dalam, menumbuhkan batang yang kuat, sehingga membuat pohonya kuat tertanam di tanah. Dengan demikian, ia berdiri kokoh bahkan di tengah badai. Namun, tetangga yang cerewet dan sangat hati-hati itu biasa melakukan apa saja untuk tanaman itu, sehingga tidak mengajarkan tanaman itu cara mempertahankannya sendiri.

Pesan moral dalam kisah inspirasi pendek ini adalah cepat atau lambat, Anda harus melepaskan anak anda dan menjadi mereka mandiri. Biarkan mereka mengalami kesulitan dan menyelesaikan permasalahan dengan cara mereka, itulah salah satu cara agar anak anda segera mandiri dan sukses dimasa yang akan datang.

























sumber : https://dongengceritarakyat-com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DONGENG : Rumah untuk di Relakan

Kau Juga Hebat, Sayang!

Dongeng : Dunia Manisan