Cerpen : Hilangnya Tongkat Ratu Victoria

Bobo.id - Saat ke sekolah, biasanya kita akan membawa perlengapan menulis. Mulai dari pensil, pulpen, penghapus, rautan, hingga penggaris.

Terkadang perlengkapan menulis kita juga memiliki gambar atau bentuk yang unik dan lucu. Tak jarang kita pun jadi sering memainkannya bersama teman-teman sekelas.

Seperti yang dilakukan oleh Vicky pada cerpen anak hari ini. Ia baru saja dibelikan perlengkapan menulis dari Inggris oleh orang tuanya.

Salah satunya ada penggaris panjang yang memimiki mahkota dan mirip seperti tongkat raja atau ratu.

Namun, tiba-tiba penggaris Vicky hilang! Apakah Vicky bisa menemukannya kembali? Simak kelanjutan kisahnya, yuk!

Hilangnya Tongkat Ratu Victoria

Cerita oleh: Sylvana Hamaring Toemon.

Pagi itu anak-anak di kelas Runi dan Rudi berkerumun di meja Vicky. Mereka mengagumi peralatan sekolah Vicky yang baru. Ada satu set perlengkapan menulis oleh-oleh dari Inggris. Ada bolpoin, pensil, penghapus, dan satu set penggaris. Semua perlengkapan itu berwarna keemasan seperti pusaka kerajaan. Yang paling menarik adalah penggarisnya. Penggaris itu panjangnya 40 cm. Di bagian ujungnya ada sebentuk mahkota. Apabila dipegang di tangan, terlihat seperti tongkat raja dan ratu.

“Akulah Ratu Victoria,” ujar Vicky dengan anggun. Ia menirukan gaya Ratu Victoria yang pernah bertakhta di Inggris.

Tingkah Vicky membuat kelas 4 makin gaduh. Ada yang kagum, ada juga yang sedikit iri. Vicky memang selalu memiliki barang-barang bagus yang diberikan orang tuanya. Vicky sebenarnya tidak berniat untuk pamer. Sebagai anak tunggal ia sangat ingin bermain dengan teman-teman lainnya. Ia mengizinkan semua temannya untuk memegang alat tulis barunya itu. Sepanjang pagi itu hampir semua anak bermain menjadi raja dan ratu. Bahkan ada pula yang membuat mahkota dari kertas yang dihias dengan glitter emas.

Esoknya, terjadi lagi kegaduhan di kelas 4. Semua anak berkerumun di meja Vicky. Namun kali ini tidak ada alat tulis yang dikagumi. Tidak ada pula permainan raja dan ratu.

“Tongkat Ratu Victoria hilang!” teriak Runi.

Semua anak tahu apa yang dimaksud dengan “tongkat Ratu Victoria”. Semua yang ada di kelas langsung hening mendengarnya. Hanya suara rintik hujan yang terdengar.

“Kita harus menyelesaikan misteri ini,” bisik Rudi ke Bayu dan Amir.

Ketiga anak itu berbisik-bisik membicarakan misteri kehilangan itu. Sementara Vicky duduk dengan sedih di tempat duduknya. Tangannya mencoret-coret kertas di depannya. Di mejanya ada alat-alat tulisnya yang berwarna keemasan, namun tidak ada penggarisnya.

Saat bel istirahat berbunyi, semua anak langsung bergerak riuh. Mereka ingin mencari penggaris itu. Bu Guru yang heran bertanya-tanya. Anak-anak berebutan untuk menjelaskan. Akhirnya Runi yang dapat menceritakan dengan jelas.

“Anak-anak, tadi pagi teman kita ada yang kehilangan barang. Yuk, kita sama-sama mencarinya,” ajak Bu Guru.

Bu Guru meminta anak-anak kelas 4 untuk mencari barang yang hilang di tempat-tempat tersembunyi. Bu Guru juga meminta setiap anak untuk memeriksa tas milik teman yang lain. Cara ini dilakukan bila ada yang kehilangan. Kalau jujur, tidak perlu takut apabila tasnya diperiksa.

“Bu Guru, apakah kami boleh mencari di luar?” tanya Bayu. Di belakangnya sudah ada Rudi dan Amir sambil membawa kaca pembesar.

“Tentu saja boleh untuk para detektif,” jawab Bu Guru.

Rudi, Bayu, dan Amir segera mengeluarkan kaca pembesar mereka untuk meneliti tempat-tempat tersembunyi. Mereka melakukan pemeriksaan dengan teliti, namun penggaris itu tetap tak ditemukan.

“Ah, biar saja penggarisnya hilang. Yang penting aku punya banyak teman yang peduli seperti kalian,” kata Vicky.

Waktu terus berjalan, tibalah waktunya untuk pulang sekolah. Dalam hati, Vicky masih berharap untuk dapat menemukan penggarisnya. Demikian pula Rudi, Bayu, dan Amir. Ketiga anak penggemar cerita detektif itu ingin membuktikan bahwa mereka juga bisa menjadi detektif. Ketiga anak itu masih mencari-cari di sekitar kelas.        

CLING! Terlihat kilau keemasan di selembar daun. Kilau itu mengagetkan Runi.

“Hei, para detektif. Lihat, ada kilau keemasan di daun itu,” ujar Runi sambil menunjuk ke daun.

Rudi, Amir, dan bayu berebutan meneliti daun yang ditunjuk Runi. Mereka bertubrukan sampai-sampai Rudi hampir jatuh ke selokan. Rudi memasang kuda-kuda kakinya sehingga ia tidak terjerembap ke dalam selokan kecil. Hidungnya hampir saja menyentuh air selokan yang agak keruh itu. Saat itulah Rudi melihat kilau keemasan di dasar selokan.

“Inilah tongkat Ratu Victoria!” teriak Rudi sambil mengangkat penggaris berwarna keemasan itu.

Rudi menduga penggaris itu terlalu panjang saat dimasukkan ke dalam tas Vicky. Bagian atasnya keluar dari dalam tas. Tanpa sengaja tersangkut di pohon kemudian terjatuh di selokan. Warnanya yang bening keemasan tidak terlihat di dalam air hujan yang keruh. Untung saja Rudi melihatnya. Rudi mengangkat penggaris itu tinggi-tinggi supaya semua anak dapat melihatnya. Anak-anak bersorak gembira. Rudi segera memberikan penggaris itu kepada pemiliknya, Vicky. Tak disangka, Vicky tidak mau menerimanya.

“Biar saja penggaris ini menjadi milik kita bersama,” ucap Vicky.

“Horeee!” sorak anak-anak gembira.

Sekarang, penggaris itu menjadi milik bersama. Siapa saja boleh menggunakannya, baik sebagai alat tulis maupun sebagai “tongkat kerajaan”.
















sumber : bobo.grid.id



Komentar

Postingan populer dari blog ini

DONGENG : Rumah untuk di Relakan

Kau Juga Hebat, Sayang!

Dongeng : Dunia Manisan