Anoa dan Anak Penggembala

 Anoa(kerbau kerdil) dan Anak Penggembala

Di desa kecil dan terpencil hiduplah keluarga sederhana yang tinggal di ujung desa tepi sungai. Sehari-hari mereka menghabiskan waktu untuk berkebun dan mencari kayu bakar. La Balawa merupakan kepala rumah tangga keluarga ini, pekerjaannya adalah merantau mengikuti kapal laut. Ia meninggalkan Wa Rimba istrinya dan satu anaknya bernama La Hane. La Hane sangatlah penurut dan setiap hari ia membantu ibunya.
Suatu hari, ibunya menyuruh La Hane untuk mencari kayu bakar di tepi hutan ujung desa.
“Hane… Oh La Hane,” panggil Wa Rimba.
“Iya Ibu,” jawab La Hane.
“Coba kau pergi mencari kayu bakar untuk dijual dan kita pakai memasak,” ujar Ibu La Hane.
La Hane segera bergegas pergi ke hutan yang berjarak satu kilometer dari rumahnya. Kali ini tidak seperti biasanya, saat mencari kayu, La Hane melihat seekor anoa betina yang terjerat perangkap pemburu hutan. La Hane tidak menghiraukannya dan sibuk memotong kayu, namun tiba-tiba.
“Tolong… Tolong aku,” tangis Anoa.
“Siapa itu? (dengan suara kaget)” tanya La Hane.
“Tolonglah aku wahai anak yang baik hati, bantulah aku melepaskan jeratan ini,” jawab Anoa.
“Ka…kau Anoa bisa berbicara?” tanya La Hane.
“Tolonglah aku, jeratan ini sakit sekali. Janganlah takut.”
Ilustrasi mainan anak. Foto: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mainan anak. Foto: pixabay.com
La Hane terdiam sejenak melihat Anoa tersebut, ia tidak tega melihatnya yang merintih kesakitan akibat tali jeratan pemburu hutan. Kemudian La Hane membuka tali perangkap dengan cepat dan hati-hati agar tidak ketahuan pemburu dan Anoa tidak merasa kesakitan.
“Anoa ikatanmu sudah terlepas, sekarang pergilah kau,” ujar La Hane.
“Aku akan ikut denganmu. Rawatlah aku dengan baik, maka hidupmu akan berubah,” jawab Anoa.
La Hane hanya terdiam.
“Ayolah cepat bawa aku ke rumahmu, sebelum pemburu datang dan menangkapku,” lanjut Anoa.
La Hane dan Anoa berjalan keluar dari hutan, hari sudah sore ketika mereka tiba di rumah. Ibu La Hane sangat terkejut melihat Anoa yang dibawa anaknya.
“Hane Anoa siapa ini?” tanya Wa Rimba.
“Ibu, Anoa ini ku tolong dari perangkap pemburu di hutan, dan ia sangat kesakitan,” jawab La Hane.
“Jadi apakah kita rawat saja Anoa ini? Sambil menunggu jika pemiliknya mencarinya?”
“Iya Ibu kita rawat saja, lagi pula Anoa ini kudapatkan dari hutan, jadi tidak mungkin ada yang memilikinya,” jawab La Hane.
Setelah Anoa tersebut dirawat dan dipelihara oleh La Hane, kehidupan mereka berubah. La Hane menjadi anak pengembala anoa, semua anoa mereka tumbuh dan berkembang biak dengan baik. Sehingga ayah La Hane tidak perlu pergi merantau lagi.










sumber :https://kumparan.com/berita-hari-ini/contoh-cerita-pendek-anak-tk-yang-ringan-dan-mudah-dipahami-1xuXyVY7zud/full

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DONGENG : Rumah untuk di Relakan

Kau Juga Hebat, Sayang!

Dongeng : Dunia Manisan