Cerpen : Es Krim Tahu

 

cerpen bobo tentang makanan
pixabay.com

Es Krim Tahu

Cuaca yang sangat panas siang ini, membuat Sendi berkali-kali mengeluh kegerahan. Dari tadi ia sudah membayangkan bisa memakan es krim yang sangat dingin, lembut, manis dan juga segar.

“Pasti segar, ya, kalau makan es krim di tengah terik matahari seperti ini,” kata Sendi.

Namun Sendi ingat kalau ia tidak boleh keluar rumah jika belum selesai mengerjakan PR.

Akhirnya ia pun segera bergegas untuk mengerjakan PR dan berhenti untuk melamunkan es krim.

“Selesai!” seru Sendi bahagia. Ia sangat senang karena artinya ia boleh keluar dan membeli es krim kemudian menikmatinya.

“Bu, Sendi sudah menyelesaikan PR. Sendi boleh keluar untuk beli es krim, ya,” kata Sendi pada Ibunya.

“Nah, gitu dong. Kalau PR-nya sudah beres, Sendi tentu boleh keluar beli es krim,” jawab Ibu.

Sendi akhirnya berjalan dengan riang keluar rumah sambil bersenandung. Sudah terbayang jelas bagaimana kelezatan dan kesegaran es krim ketika masuk ke kerongkongannya. Akhirnya setelah beberapa saat berjalan, sampai juga ia ke toko es krim.

“Loh, kok tutup ya toko es krimnya?” kata Sendi.

Ia pun melihat ke sisi kiri dan kanan toko dan ternyata tokonya memang tutup.

“Yah..padahal sudah pengen banget nih beli es krim. Kok tutup sih. Dimana ya tempat lain buat beli es krim?” kata Sendi pada dirinya sendiri.

Sendi akhirnya berfikir mungkin di pasar ia bisa menemukan toko es krim. Ia pun melanjutkan langkahnya ke pasar, dan berharap untuk bisa merasakan kesegaran es krim.

Saat melihat nugget kotak besar yang ditusuk dengan tusukan es krim berwarna oranye, ia kira itu es krim.

Tanpa berfikir lama Sendi pun langsung memesan,”Pak, mau satu, ya!”

“Pasti enak sekali es krim ini!” kata Sendi ketika penjual tersebut menyerahkan makanannya.

“Tapi nak,  itu bukan…” Belum selesai penjual itu menjelaskan, Sendi sudah bergegas pergi dengan riang.

Dan HAP..!!

Lembut sekali es krim ini dan sangat hangat. Kemudian ia merasakan ada yang salah.Rasa es krim yang ia makan tidak segar. Justru gurih seperti ada bumbu masakan.

Ketika memperhatikan kembali makanan di tangannya ia baru tersadar bahwa itu adalah nugget ayam, bukan es krim. “Ya ampuuuunn..!!” katanya sambil tak berhenti menertawakan diri sendiri.

Untung rasa nuggetnya enak, ia akhirnya menikmati jajanannya dengan lahap.

Sesampainya di rumah..

“Gimana Sendi, enak es krimnya?” tanya Ibu.

“Enak banget dong Bu. Es Krim varian rasa baru,” jawab Sendi sambil tersenyum.

“Oh? Rasa apa emangnya?” tanya Ibu penasaran.

“Rasa ayam! Hihihihi,” jawab Sendi cekikikan.

Ibu bingung dengan tingkah dan jawaban Sendi. Namun ia juga jadi ikut tertawa karena Sendi tidak berhenti tertawa.











sumber : www.google.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DONGENG : Rumah untuk di Relakan

Kau Juga Hebat, Sayang!

Dongeng : Dunia Manisan