DONGENG :Daun Beech Kecil Kering



Teman-teman sudah tahu manfaat mendongeng, kan? Mendongeng bisa membuat kita menjadi cerdas.

Nah, hari ini ada dongeng anak yang berjudul Daun Beech Kecil Kering.

Jangan lupa untuk membaca dongeng atau minta orang tuamu untuk mendongeng untukmu, ya!

----------

Wuuush… angin musim gugur lewat.

Daun daun musim gugur yang cokelat berjatuhan dan bergabung dengan daun daun kering lain di taman.

“Ah, akhirnya bebas!” seru sehelai daun pohon beech berwarna cokelat. “Aku sudah terikat di dahan itu sejak aku masih kecil berwarna hijau. Aku sekarang aku bisa terbang ke mana saja aku suka.”

“Oo, tidak bisa,” kata angin musim gugur. “Kamu hanya bisa pergi ke tempat aku membawamu. Wuuush.. kau naik! Lihat, aku tiup topi pria itu. dan semua daun daun itu ke udara…”

Angin musim gugur meniup benda-benda di sekitarnya.

Sementara itu, daun beech cokelat kini naik dan turun, berputar dan berputar… Angin musim gugur terus meniupnya. Sehelai daun beech itu terus berputar sampai merasa pusing.

“Hohoho, menarik kan…” siul si angin musim gugur.

“Yaaa, yaaa, menarik…” kata daun beech cokelat gelagapan. “Tapi tolong turunkan aku lagi. Aku agak pusing karena terlalu banyak kau tiup.”


 Baiklah aku akan turunkan kamu sekarang,” tawa angin musim gugur. “Aku tadi baru saja selesai meniup semua asap kotor dari cerobong mengerikan itu. Lihatlah asap hitam dari cerobong itu sudah menghilang di udara. Hahaha… betul betul menarik…”

Angin musim gugur lalu menurunkan daun beech kecil di dekat pagar halaman sebuah rumah.

Di dalam halaman, ada seekor kucing bernama Tiger. Sejak tadi ia mengejar ekornya sendiri, namun ketika ia melihat daun beech coeklat itu, ia berhenti mengejar ekornya. Kini ia mengejar daun itu sebagai gantinya.

Dua gadis kecil bernama Judi dan Brenda datang ke rumah itu dari sekolah.

“Oo, lihat si Tiger,” kata Judy. “Dia pikir daun cokelat itu tikus.”

Tiger menangkap daun itu ke udara dan mengejar ke sana kemari sampai daun itu berpikir dia bisa robek-robek.

Judi memungut kucing itu dan membawanya ke dalam rumah. Brenda yang tinggal di sebelah rumah Judi, mengangkat daun itu.

“Waah, ini daun beech daun yang indah. Ini bagus buat koleksi aku,” katanya.

Dia meletakkan daun cokelat keemasan itu hati hati di dalam halaman buku tebal besarnya. Ia lalu menekannya. Dan tak lama kemudian daun itu sudah gepeng.

Brenda lalu memasukkan daun itu ke scrapbook nya.

Dan di situlah daun beech cokelat tinggal dengan bangganya. Di sampingnya ada bunga buttercup kuning cerah dan bunga bluebell yang cantik.













sumber : bobo.grid.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DONGENG : Rumah untuk di Relakan

Kau Juga Hebat, Sayang!

Dongeng : Dunia Manisan