CERPEN : KISAH PANDACI

Di suatu hari yang cerah ada seekor panda kecil yang menangis kesakitan, ia pun duduk dibawah pohon sembari mengelus-elus kakinya yang luka.

“huhuhuhu, sakit..” katanya dengan meringis pelan.

“bagaimana aku bisa mengambil bambu muda itu, sedangkan kaki ku saja sedang sakit.” ia pun kebingungan untuk memikirkan cara agar ia dapat naik keatas dan mengambil bambu idamannya. Tak selang beberapa lama, muncul lah si kelinci dengan melompat – lompat menghampiri si panda.

“hai panda! Apa yang sedang kau lakukan di bawah sini? Kemana kah teman-teman mu yang besar itu?” tatap kelinci yang  penuh heran.

“mereka tidak disini, aku tidak tahu kemana perginya teman – teman ku” dengan wajah sedih panda menjelaskan.

Kelinci pun merasa iba dan ingin membantu panda, namun di satu sisi ia juga sangat takut jika kejadian dulu terulang kembali.

“jika aku membantu mu, apakah kau tidak keberatan?”

“…mengapa kau berpikir seperti itu kelinci? Aku tidak akan merasa keberatan jika ada seseorang yang dengan senang hati mau membantu ku.”

“hmm aku hanya takut, kau akan marah seperti yang lainnya” jawab kelinci yang kini mulai duduk disamping panda.

“apakah ada yang memarahimu sebelumnya?” dengan rasa penasaran panda pun bertanya kepadanya

“iya.. dulu aku pernah membantu seekor harimau yang terjerat oleh jebakan pemburu. Tapi setelah berhasil bebas ia langsung marah dan lari untuk mencoba  menggigitku.”

“hmm sepertinya harimau itu bukan marah tapi ia pasti sedang sangat lapar, maka dari itu ia langsung mengejar mu, begitu berhasil lepas dari jeratan si pemburu” panda pun menjelaskan agar kelinci kecil itu tidak merasa bersalah lagi.

Setelah mendengar penjelasan dari si panda, kini kelinci kecil itu mulai berjalan mundur menjauh dari tempat panda.

“hey jangan khawatir kelinci, aku tidak akan menggigit mu. Aku hanya akan menggigit bambu muda diatas sana” tawa panda pun pecah saat melihat kelinci kecil itu melompat mundur menjauhinya.

“k-kau tidak akan menggigit ku kan?!” ucap kelinci dengan nada terbata-bata 

“iyaa kelinci, aku bersumpah atas bambu muda ku. Jika aku berbohong kau boleh mengambil semua bambu muda diatas sana”

“t-tapi aku tidak suka bambu!!” teriaknya sambil terus berjalan mundur

“…baiklah, jika aku berbohong kau boleh melakukan apa saja sesuka mu”

Lalu kelinci pun setuju dan akhirnya membantu si panda untuk mengambil bambu muda kecil diatas sana. Satu persatu ia menurunkan bambu muda itu ke tanah dan kemudian mengambil lagi sisa bambu muda yang ada diatas pohon dengan bantuan gigi runcing serta kaki nya yang gesit.

Setelah semua bambu berhasil diambil, si panda pun sangat berterima kasih kepada si kelinci kecil. Ia lalu memberikan dua buah bambu muda kepada si kelinci. 

“loh ini untuk ku??” tanya kelinci yang masih tidak percaya atas apa yang ia dapatkan.

“iya, walaupun kau tidak memakan bambu, tapi aku harap semoga bambu ini dapat berguna untuk mu nantinya.” Dengan senyum bangga panda pun memberikan dua buah makanan favoritenya. Ia sangat berterima kasih kepada kelinci kecil yang dengan senang hati mau membantu nya hari itu.

Kelinci pun sangat senang saat menerima hadiah dari si panda, baginya ini adalah hal yang pertama ia dapatkan, walaupun ia tidak pernah mengharapkan pemberian dari seseorang, namun ketulusan dari si panda tidak mungkin ia abaikan begitu saja.

“sebenarnya kau tidak perlu repot-repot memberikan aku hadiah, tapi aku berjanji akan menjaga barang pemberian dari mu.” Kelinci pun berterima kasih atas hadiah yang ia dapatkan, dan ia berjanji akan menjaga dengan baik pemberian dari teman baru nya itu.








THE END.










PESAN MORAL : apa yang kita tanam itulah yang akan kita tuai, jika kamu dengan tulus menanam kebaikan maka buah yang akan kau dapatkan adalah buah kebaikan yang manis.

































Cerita oleh : Violalita 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

DONGENG : Rumah untuk di Relakan

Kau Juga Hebat, Sayang!

Dongeng : Dunia Manisan