CERGAM : Cacar Air

 


Di sekolah sedang musim cacar air. Rupanya Upik tertular teman-temannya. Badannya demam, lalu muncul bintik-bintik berisi air. Upik sedih karena tak bisa sekolah. “Padahal hari ini ada pertunjukan sulap di sekolah,” keluhnya.



Pulang sekolah, Bobo dan Coreng menceritakan betapa serunya pertunjukan sulap di sekolah. Mereka juga menunjukkan alat permainan sulap yang mereka beli. Upik tambah sedih. “Seharusnya kalian juga kena cacar air!” gerutunya.

Cergam Bobo: Cacar Air


Aha, Upik punya rencana! Siang itu Upik membuntuti Bobo terus. Bobo berusaha menghindar. “Jangan dekat-dekat. Nanti aku tertular cacar air,” tegurnya. Namun, Upik terus mendekati Bobo.


Cergam Bobo: Cacar Air

Coreng juga jadi sasaran. Kalau tidak mendekati Bobo, Upik mendekati Coreng. “Emaaak, Upik menggangguku terus. Aku tidak mau kena cacar air!” teriak Coreng. Emak menegur Upik. Upik pun menangis.


Cergam Bobo: Cacar Air


“Ini tidak adil!” isak Upik. “Aku harus tiduran di rumah, sementara Bobo dan Coreng bisa bersenang-senang di sekolah.” Emak menghibur Upik. “Kalau kamu sehat, hari Minggu kita ke Kafe Sulap.” Upik jadi bersemangat. 


Cergam Bobo: Cacar Air

Hari Sabtu Upik bersorak gembira. “Yeay, aku sudah sembuh! Demamku hilang. Bintik-bintik sudah mengering.” Upik mencari Emak. “Besok jadi ke Kafe Sulap, kan, Mak? Aku sudah sehat.”

Sayang, Emak menggeleng. “Lihat kedua saudaramu. Mereka demam. Sepertinya mereka tertular cacar air. Lain waktu saja ke Kafe Sulap, ya.” Oh, Upik sedih sekali. Diam-diam dia menyesal sudah berusaha menularkan cacar air ke Bobo dan Coreng. Sekarang, dia ikut rugi, enggak jadi ke Kafe Sulap. “Maafkan aku. Cepat sembuh ya, Bo, Reng,” doa Upik.


































Sumber : bobo.grid.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DONGENG : Rumah untuk di Relakan

Kau Juga Hebat, Sayang!

Dongeng : Dunia Manisan