CERGAM : Cerita Paman Kikuk, Husin, dan Asta: Akibat Suka Usil

 






“Ini akan menjadi kejutan yang tak terlupakan buat Husin. Hi hi hi...,” gumam Paman Kikuk. Dia sedang menyiapkan jebakan di rumahnya.






Paman Kikuk mengikat tali transparan di jalan masuk antara ruang tamu dan ruang tengah. Tali itu lalu diikatkannya pada selembar papan. Papan itu dia letakkan di atas lemari dekat jalan masuk ruang tengah.






“Seember air dan seember tepung ini kalau menumpahi Husin, akan membuatnya tampak seperti adonan gorengan. Hi hi hi,” Paman Kikuk geli sendiri membayangkan Husin akan terkena jebakannya.






Selesai membuat jebakan, Paman Kikuk menunggu Husin di depan rumah. “Eh, sudah pulang, Sin? Bagaimana liburannya? Asyik?” sapa Paman Kikuk ramah.






“Tumben Paman nanya begitu?” kata Husin keheranan. “Ah, kau ini.... Kamu, kan, ponakanku yang paling manis. Ayo, masuk dulu. Pasti capek,” Paman Kikuk segera mengambil alih tas Husin.





Husin melangkah masuk. Paman Kikuk di belakangnya. Husin sama sekali tidak menyadari pamannya sudah menyiapkan jebakan. Ketika masuk ruang tengah, kaki Husin menendang tali jebakan.





Aneh, jebakan Paman Kikuk tak kunjung jatuh. Paman Kikuk lalu melongok untuk memastikan jebakannya. Saat itulah, BYUR! PUFFF! Air seember dan tepung mengguyur kepala Paman Kikuk.




Rupanya, tali jebakan Paman Kikuk terlalu panjang. Akibatnya, jebakan baru jatuh ketika Husin sudah berjalan satu langkah sehingga jebakan jatuh tepat di belakangnya. Paman Kikuk justru yang kena. 

























Cerita: Joko. Ilustrasi: Dok. Majalah Bobo


Komentar

Postingan populer dari blog ini

DONGENG : Rumah untuk di Relakan

Kau Juga Hebat, Sayang!

Dongeng : Dunia Manisan