SERBA-SERBI : 7 Serba-serbi Tahu Takwa, Makanan Khas Kediri yang Legendaris
7 Serba-serbi Tahu Takwa, Makanan Khas Kediri yang Legendaris
Tahu merupakan salah satu makanan yang terbuat dari kedelai yang difermentasi. Asal tahu sendiri dari negara Tiongkok. Konon katanya tahu sudah dibuat dari 2000 tahun yang lalu, sejak zaman dinasti Han.
Asal kata tahu adalah dari kata ‘tauhu’ yang artinya kedelai yang difermentasi. Kedatangan bangsa Tiongkok ke Indonesia membuat makanan satu ini juga tersebar di Indonesia.
Tak dipungkiri bahwa tahu merupakan salah satu kuliner yang melekat di hati rakyat Indonesia. Banyak makanan yang menggunakan tahu sebagai bahan bakunya sebut saja sapo tahu, tahu campur lamongan, tahu telur, dan banyak lainnya.
Di berbagai daerah Indonesia sendiri banyak terdapat variasi tahu seperti tahu sutra, tahu sumedang, hingga tahu takwa. Tahu takwa sendiri merupakan tahu khas dari Kediri yang menjadi salah satu oleh-oleh bila berkunjung ke Kediri. Tak lengkap rasanya bila ke Kediri tanpa mencoba gurihnya tahu takwa.
Nah, artikel ini akan membahas serba-serbu dari tahu takwa khas kediri. Apa saja? Yuk simak artikel berikut!
1. Nama 'tahu takwa' yang asalnya dari orang Hokkian
Tahu takwa juga disebut dengan tahu kuning karena warna tahu tersebut kuning. Nama takwa sendiri berasal dari nama Suku Hokkian yang bermukim di Kediri, suku tersebut adalah suku ‘Kwa’.
Namun karena orang Kediri susah melafalkan ‘tahu kwa’, maka disebutlah takwa atau tahu takwa.
2. Asal mula tahu takwa di Kediri
Adanya tahu di Kediri tak lepas dari migrasi orang Tiongkok ke Kediri. Pada tahun 1900 terjadi migrasi besar orang Tiongkok ke Indonesia. Salah satu wilayah yang didatangi imigran Tiongkok tersebut adalah Kediri. Para Imigran Tiongkok menyadari bahwa adanya kesamaan tekstur air di Kediri dan di Tiongkok, sehingga membuat mereka tertarik membuat tahu di Kediri.
Salah satu warga Tiongkok yang mempelopori berdirinya pabrik tahu adalah Lauw Soe Hoek atau disebut Bah Kacung. Selama enam bulan beliau mencoba meramu tahu yang pas untuk dijual. Naik turun usaha pun pernah beliau alami. Semakin pesat usaha beliau, semakin menarik hati kawan-kawannya yang lain untuk membuat pabrik tahu di Kediri. Usaha tahu takwa tersebut langgeng dari generasi ke generasi.
Pabrik tahu Bah Kacung yang dirintis mulai tahun 1912 hingga kini masih dan kian eksis di Kediri, tepatnya di Jalan Trunojoyo, Pakelan, Kota Kediri. Usahanya tersebut sudah diturunkan hingga generasi ketiga.
3. Warna kuning yang menjadi khas tahu takwa
Pembuatan tahu takwa di masa Bah Kacung ini membutuhkan trial and error. Pasar di Tiongkok dan di Kediri tentu berbeda, hal tersebut membuat Bah Kacung berinovasi dengan produk tahunya agar dapat diterima oleh lidah orang Indonesia, khususnya warga Kediri. Beliau pun memadukan tahu dengan rempah-rempah dengan bahan dasar pencampuran dari kunyit. Sehingga warna kuning di tahu takwa adalah warna alami dari kunyit. Tahu takwa juga cenderung lebih gurih daripada tahu biasa.
4. Proses pembuatan tahu takwa
Pembuatan tahu takwa dimulai dengan merendam kedelai-kedelai pilihan di dalam air selama sehari semalam, kemudian kedelai tersebut dicuci hingga bersih agar tidak cepat asam.
Setelah pencucian, kedelai pun digiling hingga terbentuklah bubur tahu. Bubur tahu dimasak di kuali dengan suhu 70-80 derajat Celcius namun jangan sampai bubur tahu tersebut mengental. Selanjutnya, bubur tahu yang sudah dimasak tersebut dimasukkan dan disaring ke bak fermentasi untuk memisahkan ampas kulit dan sari kedelainya, sisa ampas diperas lalu dibuang.
Sari kedelai dari bubur tahu tersebut diberi cuka untuk proses fermentasinya, setelah itu diaduk. Pengadukan adonan tahu harus dilakukan dengan teliti dan terampil, jika tidak tahu bisa jadi malah gagal. Dari proses fermentasi tersebut terbentuklah endapan atau gumpalan tahu di dasar bak fermentasi, endapan dan air harus segera dipisah, agar tahu tidak mudah asam.
Endapan tahu itu kemudian dicetak kotak-kotak dan dipres dengan beban berat sampai tak ada air yang menetes, agar tahu menjadi lebih padat dan tak mudah hancur. Setelah itu tahu pun dipotong. Jadilah tahu yang berwarna putih.
Setelah tahu putih terbentuk, tahu direbus di dalam air rendaman kunyit. Ketika warna kuning kunyit sudah menempel, tahu diangkat. Voila! Jadilah tahu takwa.
5. Tekstur dan keawetan tahu
Tahu takwa cenderung memiliki pori-pori yang lebih kecil dari tahu biasa. Adonan tahu di-press dengan alat berbeban berat agar tahu menjadi lebih padat dan tidak mudah hancur. Tahu takwa sudah mengalami proses rebus dengan rendaman kunyit, sehingga tahu takwa pun sudah matang. Ketika kamu membeli, tahu takwa akan dikemas di besek yang terbuat dari anyaman bambu.
Tahu takwa yang disimpan di suhu ruang biasa hanya dapat bertahan selama 1 hingga 3 hari saja. Untuk memperpanjang umur tahu takwa, tahu takwa dapat disimpan di dalam kulkas, dan bisa bertahan sekitar seminggu.
6. Nutrisi yang terkandung di dalam tahu takwa
Seperti tahu pada umumnya, tahu takwa yang terbuat dari kedelai tentunya kaya akan protein, tahu juga mengandung karbohidrat, serat, berbagai macam vitamin dan mineral seperti kalsium, mangan, fosfor, magnesium, zat besi dan zink.
Kedelai sebagai bahan baku tahu juga mengandung senyawa isoflavon yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh, seperti dapat membantu menambah mineral tulang untuk mencegah osteoporosis, serta dapat berperan sebagai antioksidan.
7. Tahu takwa dapat diolah menjadi apa saja?
Di Kediri, tahu takwa menjadi makanan yang lekat ketika imlek. Saat imlek orang Tionghoa di Kediri akan menyantap tahu takwa bersama dengan lontong Cap Go Meh, makanan khas perayaan imlek.
Selain itu, banyak olahan tahu takwa untuk berbagai macam masakan. Tahu takwa bisa dijadikan lodeh tahu, ditumis, digoreng, dijadikan pepes tahu, atau hanya direbus dan langsung dimakan. Cita rasa tahu takwa yang gurih dapat menambah kelezatan makanan. Yummy!
Sumber : idntimes.com
Penulis ; Wanudya A
Komentar
Posting Komentar