SERBA-SERBI: Mengenal Buah-buahan Nusantara

-

Pernahkah teman-teman melihat dan mencicipi rasa buah kesemek, jamblang, kecapi, gowok, dan gandaria? Buah-buahan itu termasuk buah Nusantara yang kini sudah jarang ada. Yuk, kita mengenali buah-buahan itu!


Kesemek

Sumber: idntimes.com

Kesemek adalah buah berwarna jingga kekuningan yang bentuknya mirip buah apel. Tidak heran, kalau buah ini sering disebut "apel jawa". Dalam bahasa Inggris, buah kesemek dikenal dengan nama persimmon. Buah kesemek rasanya renyah seperti apel.

Uniknya, pada kulit buah kesemek terdapat bercak putih. Nah, bercak putih itu sebenarnya adalah air kapur. Kenapa diberi air kapur? Karena, buah kesemek rasanya sepat. Nah, untuk menghilangkan rasa sepat itu dan agar daging buahnya terasa manis, buah kesemek harus direndam dalam air kapur.

Bercak putih dari air kapur itu membuat penampilan buah kesemek seperti memakai bedak. Itu sebabnya, buah kesemek sering dijadikan tebak-tebakan, "Buah apa yang memakai bedak?"


Jamblang

Sumber: indoflashlight.org


Jamblang atau duwet (Syzygium cumini) adalah buah yang mirip anggur. Buah jamblang ada dua warna. Ada yang berwarna ungu kehitaman, dan ada yang berwarna putih. Buah jamblang yang berwarna ungu kehitaman rasanya agak sepat, manis, dan asam. Sedangkan buah jamblang yang berwarna putih rasanya lebih manis.

Sayangnya, buah jamblang sudah semakin langka. Apalagi, buah jamblang sudah semakin langka. Apalagi, di daerah perkotaan, buah jamblang semakin jarang ditemui. Padahal, buah jamblang mempunyai banyak sekali manfaat, loh. Selain mengandung vitamin C, buah jamblang juga baik untuk pencernaan, dapat mengobati diare dan gangguan pencernaan.


Kecapi

Sumber: sehatq.com


Buah kecapi adalah salah satu buah favorit masyarakat Betawi. Buah ini berbentuk bulat, berwarna kuning, dan memiliki bulu halus. Sekilas mirip bola tenis. Bahasa latin buah ini Sandoricum koetjape. Dalam bahasa Inggris, buah kecapi disebut wild mangosteen.

O iya, sekilas daging buah kecapi ini mirip buah manggis. Warma dagingnya putih lunak dan rasanya manis asam. Selain dimakan langsung, buah kecapi juga dapat diolah menjadi selai, manisan, dan sirup.


Gowok

Sumber: kompasiana.com


Buah gowok (Syzygium polycephalum) merupakan tanaman suku Myrtaceae (jambu-jambuan). Buah gowok ini masih bersaudara dengan buah jamblang.

Buah gowok yang belum matang berwarna hijau. Setelah matang, buah gowok akan berubah menjadi ungu kehitaman. Daging buah gowok berwarna putih dan rasanya manis-manis asam. Biasanya, buah gowok digunakan sebagai campuran rujak.


Gandaria

Sumber: food.detik.com

Buah gandaria rasanya asam. Biasanya, buah gandaria dipakai sebagai campuran untuk membuat sambal atau lalapan. Ada juga yang mengolahnya menjadi manisan dan jus.

O iya, buah gandaria yang sudah matang warna kulitnya kuning terang. Buah gandaria bentuknya bulat kecil dan ditengahnya terdapat biji berbentuk oval. Buah gandaria mengandung vitamin C.


Cempedak

Sumber: alodokter.com

Sekilas, buah cempedak (Aryocarpus interger) ini mirip buah nangka. Bedanya, buah cempedak lebih kecil, lebih manis, lebih gurih, dan lebih lembut daripada buah nangka.

Buah cempedak bisa disantap langsung. Bisa juga diolah menjadi beragam makanan, seperti campuran es krim, kue, bahkan menjadi lauk untuk makan nasi. Di Kalimantan, ada masakan dari buah cempedak yang disebut mandai.


Di antara buah-buahan Nusantara itu, buah apakah yang pernah kamu lihat atau cicipi?


Sumber: Majalah Bobo Edisi 52 | 1 April 2021


Komentar

  1. Marsya3 Mei 2021 pukul 14.11

    mari gabung bersama kami di Aj0QQ*com x-)
    BONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
    BONUS REFERAL 20% seumur hidup. ;-)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

DONGENG : Rumah untuk di Relakan

-
Bu Gerti melihat sebuah rumah di pohon saat sedang berjalan kembali dari lembah. Betul-betul tempat yang indah untuk kami tinggali pikirnya. “Aku lelah mendengar nenek yang mengeluh tentang betapa sesaknya Sarang Lorong kami yang di bawah tanah. Kami akan pindah besok!” pikir Bu Gerti. Ketika anggota keluarga lain mendengar rencana Bu Gerti, mereka berkata,   “Kamu tak bisa tinggal di pohon!” teriak Bu Grasi kelinci. “Memangnya ada apa dengan Sarang Lorong Bawah Tanah ini?” tanya Pak Gog kelinci. Oo oooh, Bu Gerti tak peduli lagi pada protes mereka. Ia sudah yakin. Ia dan keluarganya akan pindah. Ia akan membawa pindah keenam anaknya;  Jeri, Susi, Mabel, Joni, Marti dan Teri ke rumah pohon. Ternyata, enam anaknya suka akan tempat itu. Tempat itu tampak modern dan nyaman karena ada pintu dan dua jendela. “Indah sekali pemandangannya,” kata Jeri. “Aku bisa melihat sepupu kita yang sedang bermain di padang rumput!” kata Susi. “Mereka pasti iri melihat kita di atas pohon,” kata Mabel. Enam
Baca selengkapnya

Kau Juga Hebat, Sayang!

-
Gambar
  Betapa senangnya saya melihat Riki, adiknya Heru, teman sekolah saya. Anak laki-laki itu baru berumur delapan tahun. Lincahnya bukan main. la selalu nampak ceria. Sifatnya itu mungkin yang membuat saya jatuh sayang padanya. Sifat yang tak saya temui pada adik saya sendiri, Dani. Tentu saja saya sayang pada Dani, walau ia pendiam dan pemalu. Cuma, menurut saya, apa salahnya kalau ia bisa menyamai Riki. Adik teman saya itu laki-laki yang hebat! Kalau saya bermain ke rumah Heru dan teman saya itu tidak ada, saya tak merasa rugi. Dengan Riki pun, saya betah bermain. Anak ini cepat bisa permainan yang saya ajarkan. la tak canggung atau takut kalah bermain dengan anak sebesar saya. Riki juga tidak cengeng. Kadang kala, eh ... malah sering, saya membanding-bandingkannya dengan Dani. Padahal Mama tak  setuju dengan sikap saya itu. "Kalau Adi melihat segi yang baik dalam diri Riki, semestinya Adi melihat yang baik pula dalam diri Dani!" kata Mama pada saya."Sehingga Adi tidak b
Baca selengkapnya

Dongeng : Dunia Manisan

-
Dahulu kala ada seorang anak yang sangat baik dan pintar, namanya Ely. Ely anak yang sangat baik dan pintar. Suatu ketika peristiwa terjadi pada malam yang sunyi, ada sebuah cahaya yang masuk ke kamar Ely. Lalu Ely mengikutinya, dan sampailah di titik cahaya itu. Dia melihat sesosok wanita cantik bagaikan peri, dan ternyata itu memanglah peri yang dikirim oleh Tuhan untuk Ely. "Siapa kamu," tanya Ely. "Aku adalah peri kiriman Tuhan, Dia yang telah mengirimku untukmu, Dia mengirimku hanya untuk anak baik sepertimu, kau adalah anak yang mulia dan terpuji maka ikutlah denganku," jawab Peri "Tapi, apakah ini nyata, apakah kakak peri?" "Iya, Ely, aku memang peri, mendekatlah wahai anak baik." Tanpa berpikir lama Ely mendekat ke peri itu. Ely sungguh tidak percaya akan hal itu, tetapi dia juga senang. Peri memegang tangan Ely dengan lembut dan erat. Ely pun merasa nyaman. Tetapi, dalam sekejap Ely dan peri itu hilang dan pergi ke dunia yang berbeda. &q
Baca selengkapnya