DONGENG: Ratu Sunduk yang Bijaksana

 Ratu Sunduk adalah ratu yang berkuasa di sebuah kerajaan yang damai dan tenang. Ratu Sunduk sangat cantik. Ia juga bijaksana. Itu sebabnya, Ratu Sunduk terkenal sampai ke kerajaan-kerajaan tetangga. Banyak raja dan ratu ingin bersahabat dengannya.

Beberapa dayang, tukang taman, dan koki istana sering bercakap di dappur istana. Biasanya mereka bercakap di saat istirahat makan siang. Mereka membicarakan ratu mereka yang sangat terkenal itu.

"Menurut aku, Ratu Sunduk terkenal dengan kecantikannya. Kalau kebijaksanaannya...mungkin biasa-biasa saja. Aku tidak tahu, mengapa Ratu Sunduk disebut bijaksana," kata salah satu tukang taman istana. Ia jarang bercakap dengan Ratu Sunduk, karena ia bekerja pagi-pagi sekali sebelum Ratu Sunduk keluar ke taman.

Namun, koki istana berpikir lain. "Aku percaya, Ratu Sunduk terkenal justru karena sangat bijak. Bukan karena kecantikannya. Buktinya, rakyat di kerajaan ini bisa hidup makmur. Persediaan pangan berlimpah. Lihat saja! Gudang makanan kita selalu penuh," katanya.

Salah satu dayang menambahkan, "Kerajaan kita ini  juga bisa hidup damai dengan kerajaan lain. Itu karena Ratu Sunduk pandai mengatur persahabatan dengan raja dan ratu dari negeri lain. Aku sering mengurus kiriman hadiah dari ratu untuk raja dan ratu dari kerajaan lain. Itu pasti untuk menjaga pertemanan."

Begitulah yang selalu terjadi di dapur istana pada saat jam makan siang. Pekerja-pekerja yang jarang bertemu Ratu Sunduk, tidak percaya kalau ratu mereka terkenal karena kebijaksanaannya.

Sebetulnya, Ratu Sunduk diam-diam pernah mendengar percakapan mereka. Namun, Ratu hanya tersenyum dan tidak menegur mereka.

Pada suatu hari, Ratu Sunduk mendapat dua dus kiriman dari Raja Tang, sahabatnya. Dus pertama sangat kecil benih bunga peoni. Lukisan taman itu sangat indah. Tampak hamparan bunga-bunga peoni berwarna merah, putih, dan ungu yang bermekaran.

"Wah, lukisannya sangat indah, Ratu," gumam dayang dan pelayan istana yang ikut membantu membuka bungkusan lukisan itu.

Ratu Sunduk membaca surat yang terselip di dalam dus lukisan itu. Surat dari Raja Tang.


Untuk sahabatku, Ratu Sunduk.

Lukisan ini adalah lukisan taman bunga di istanaku.

Pelukis istana yang membuatnya. Aku harap, bibit

bunga peoni yang aku kirim, juga tumbuh subur di halaman istanamu.

Salam dari sahabatmu, Raja Tang.


Ratu Sunduk ttersenyum. Ia lalu memanggil tukang kebunnya.

"Tanamlah bibit bunga peoni ini. Tanam di salah satu sudut taman saja. Sudut lainnya, biar kita tanam dengan bunga lain," perintah Raja Sunduk.

"Siap, Ratu," kata tukang kebun,

Namun, ia lalu melihat lukisan baru yang ada di istana itu. Lukisan bunga peoni. Tukang kebun bertanya penasaran, "Ratu, apakah itu lukisan bunga-bunga peoni?"

"Aku juga belum pernah melihat bunga peoni. Apakah itu lukisan bunga peoni, Ratu?" tanya para dayang juga.

"Ya, betul. Kata Raja Tang, kalau bibit-bibit ini bertumbuh dengan berbunga, akan seperti lukisan taman bunga peoni itu. Aku sendiri juga belum pernah melihat bunga peoni," jawab Ratu Sunduk.

"Wah, indah sekali. Kalau begitu, kenapa tidak seluruh halaman saja ditanami bibit ini? Bukankah ada tiga warna," usul tukang kebun.

"Bunga-bunga kebun peoni memang indah. Tapi sepertinya tidak punya aroma wangi," gumam Ratu Sunduk sambil melihat lukisan pemberian Raja Tang.

Para dayang dan tukang kebun heran. Kenapa Ratu Sunduk berkata bergitu. Bukankah Ratu Sunduk juga belum pernah melihat bunga peoni?

Beberapa waktu kemudian, benih yang ditanam tukang kebun mulai bertumbuh. Di salah satu sudut halaman istana, bunga-bunga indah ini bermekaran. Namun, sampai semua bunga layu, tidak ada aroma wangi yang keluar.

Para dayang dan tukang kebun penasaran, mengapa Ratu Sunduk bisa tahu. Ratu Sunduk tertawa dan melihat lukisan pemberian raja sahabatnya itu.

"Lihatlah lukisan kebun bunga Raja Tang itu! Pelukisnya tidak membuat lukisan kupu-kupu sama sekali. Itu berarti, tidak ada kupu-kupu di taman bunga Raja Tang. Itu berarti juga, bunga-bunga ini tidak mengeluarkan aroma untuk menarik kupu-kupu datang," kata Ratu Sunduk.

Oooo, tukang kebun kini menyadari kecerdasan Ratu Sunduk.


Sumber: Majalah Bobo Edisi 52 | 1 April 2021

Komentar

  1. mari gabung bersama kami di Aj0QQ*com x-)
    BONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
    BONUS REFERAL 20% seumur hidup. ;-)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

DONGENG : Rumah untuk di Relakan

Kau Juga Hebat, Sayang!

Dongeng : Dunia Manisan