Cerpen : Berlatih untuk ujian

Ujian sekolah selalu dipandang menjengkelkan oleh Andin.

Ia selalu malas dan cenderung takut jika minggu ujian akan tiba.

“Malas banget, ujian itu bikin pusing,” keluh Andin pada seorang temannya.

Saking malasnya, Andin justru tak bisa belajar karena ia takut tak bisa mengerjakan soal-soal saat ujian.

Andin hanya memandang buku-buku latihan soal dan tak mampu untuk berkonsentrasi.

Malam berikutnya kejadian serupa dialami Andin…

Ia kian tegang karena sulit untuk berkonsentrasi sementara ujian sudah akan datang.

Gerak-gerik Andin yang gusar dibaca oleh ibunya.

Mulanya sang ibu bertanya kepada Andin, bagaimana persiapannya untuk menghadapi ujian.

“Lancar bu, aku setiap malam belajar,” ungkap Andin pada ibunya.

Lalu pada malamnya, sang ibu diam-diam berkunjung ke kamar Andin.

Di sana Andin terlihat berkeringat dan terlihat serba bingung.

Lagi-lagi, Andi sulit belajar karena merasa takut.

Esok paginya, Ibu Andin kembali bertanya, tapi pertanyaanya berbeda.

“Semalam belajar apa, Andin?”

Andin bingung karena ia sama sekali tak bisa menyerap apa yang dipelajari semalam.

“Matematika,” jawab Andin singkat.

Tahu jika anaknya kesulitan, Ibu Andin lalu memberikan masukan.

“Andin, tak masalah jika kamu takut menghadapi ujian, tak masalah juga bila hasilnya kurang bagus.”

“Namun yang pasti, belajarlah dengan hati gembira dan jangan simpan rasa takut. Sebab seburuk apa pun hasil ujian yang penting kita sudah berusaha.”

Andin kemudian melihat ibunya dan kemudian menangis. Ia lalu berkata pada ibunya, jika sudah seminggu ini tidak bisa belajar karena takut.

Ia juga pada tempo hari tidak bersikap jujur karena mengatakan sudah belajar.

Malam yang lain tiba, tapi kali ini hati Andin merasa tenang karena mendapat kata-kata motivasi oleh ibunya.

“Hari ini aku belajar dulu, soal hasil tidak masalah yang penting berusaha,” tutur Andin dalam hati.

Sampai akhirnya ia pun bisa belajar maksimal untuk menghadapi ujian sekolahnya dalam waktu dekat.
















sumber :https://berita.99.co/contoh-cerpen-motivasi-singkat/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DONGENG : Rumah untuk di Relakan

Kau Juga Hebat, Sayang!

Dongeng : Dunia Manisan