Cerpen : Dilarang Memukul Teman

Di suatu sekolah dasar sedang terdapat hari yang penting. Hari di mana pemenang lomba Agustusan akan diumumkan. Saat itu para siswa kelas 2 SD pergi keluar keras sambil berlarian mencari tempat untuk mendengarkan pengumuman lomba. Tentunya mereka berharap menjadi pemenangnya.

Para pemenang lomba Agustusan akan mendapatkan hadiah yang menarik yang telah disiapkan oleh panitia lomba. Begitu pula dengan Zahra, Zahra sangat antusias dan bersemangat mendengarkan pengumuman dari guru mengingat sebelumnya ia merupakan pemenang lomba dari makan kerupuk.

Zahra berdiri di barisan paling depan agar ia langsung bisa mendengar namanya disebut sebagai pemenang lomba. Saat anak-anak sedang bersiap, mendengarkan pemenang lomba, tiba-tiba saja Zahra terjatuh di dorong oleh Riris. Zahra yang tidak terima langsung memarahi Riris dan menanyakan alasan Riris mengapa mendorongnya.

Riris mengatakan bahwa ia ingin berada pada barisan paling depan, Zahra pun tidak mau mengalah karena ia yang telah lebih dahulu menempati barisan depan. Merasa tak senang, akhirnya Riris pun melabuhkan tamparkan pada pipi Zahra sehingga terjadi keributan.

Guru yang melihat keributan, langsung menghampiri tempat keributan dan membawa Riris ke dalam ruangan BK untuk diberi penanganan lebih lanjut. Guru menanyakan pada Riris bagaimana ia bisa memukul temannya sendiri, Riris mengaku melihat tayangan di TV sehingga ia menirunya.

Akhirnya guru memberi nasihat kepada Riris dengan menceritakan suatu kejadian yang membuat Rasulullah marah. Di mana pada saat itu, terdapat dua orang yang sedang berkelahi, mereka saling memukul dan menggigit satu sama lain. Mengetahui hal tersebut Rasul pun menjadi marah.

Mendengar cerita tersebut, Riris menjadi menyesali perbuatan yang telah ia lakukan pada Zahra. Keluar dari ruang BK, Riris mencari dan menghampiri Zahra. Riris meminta maaf kepada Zahra atas perbuatannya yang menyakiti Zahra. Zahra pun memaafkan Riris. Mereka berdua akhirnya berteman dan tidak lagi ada pertengkaran.











sumber : www.google.com


Komentar

Postingan populer dari blog ini

DONGENG : Rumah untuk di Relakan

Kau Juga Hebat, Sayang!

Dongeng : Dunia Manisan