Dongeng : Bunga Melati yang baik hati

Di taman bunga kerajaan, tumbuh berbagai macam tanaman bunga yang bunganya sangat indah. Para putri senang sekali memandang dan menciumi bunga melati. Hal ini menimbulkan kecemburuan dari bunga-bunga yang lain.

Putri 1 : “Wah………indah sekali bungabunga di taman istana ini.”

Putri 2 : “Hei…..lihat bunga melati itu. Warnanya putih bersih dan harumnya semerbak memenuhi taman ini.”

Putri 1 : “Mmmh……… aroma melati memang harum. Aku sangat menyukainya.”

Bunga Sedap Malam : ”Aku tak habis pikir, mengapa para putri suka sekali dengan dirimu.”

Bunga Anggrek : “Iya, padahal dirimu berbunga kecil, berdaun besar, dan berbatang keras.”

Bunga Mawar Biru : ”Walaupun engkau harum, namun mudah layu jika dijadikan pajangan di vas bunga. Karena pasti akan terlihat jelek sekali jika sudah layu dipajang di sana.”

Bunga Melati hanya diam dan tetap tersenyum. Senyumnya yang manis membuat keharuman dirinya semakin merebak. Udara di taman bunga kerajaan bertambah wangi dan bertambah banyak kumbang yang datang.

Kedatangan para kumbang yang bertambah banyak, membuat semua bunga di taman bunga kerajaan menjadi senang. Mereka pun sibuk menyapa para kumbang dan mempersilakan mengisap sari madu yang ada pada setiap bunganya. Para bunga tentu tidak akan bisa berbunga lagi jika tidak ada kumbang yang datang dan mengisap sari madu mereka.

Bunga Sedap Malam dan bunga yang lainnya kini telah mengerti, kenapa Bunga Melati sangat wangi sekali. Bunga-bunga yang lain meminta maaf kepada Bunga Melati atas perasaan cemburu mereka. Kini mereka mengakui bahwa keberadaan Bunga Melati itu justru harus disyukuri.

Bunga Sedap Malam : “Ternyata aroma harummu mengundang para kumbang datang. Tanpa dirimu taman ini akan sepi dari kumbang-kumbang. Maafkan, aku Melati.”

Bunga Anggrek : “Aku juga mau minta maaf, Melati. Selama ini aku iri padamu. Ternyata keberadaanmu sangat bermanfaat untuk kami.”

Bunga Mawar Biru : “Selama ini aku juga berburuk sangka padamu, Melati. Aku minta maaf, ya.”

Bunga Melati : “Aku sudah memaafkan kalian, teman-teman. Sekarang kita bisa berteman tanpa ada prasangka buruk.”Di taman bunga kerajaan, tumbuh berbagai macam tanaman bunga yang bunganya sangat indah. Para putri senang sekali memandang dan menciumi bunga melati. Hal ini menimbulkan kecemburuan dari bunga-bunga yang lain.


Putri 1 : “Wah………indah sekali bungabunga di taman istana ini.”


Putri 2 : “Hei…..lihat bunga melati itu. Warnanya putih bersih dan harumnya semerbak memenuhi taman ini.”


Putri 1 : “Mmmh……… aroma melati memang harum. Aku sangat menyukainya.”


Baca Juga: Mencari Pesan di Balik Dongeng 'Asal Mula Buah Kelapa', Materi Kelas 3 SD Tema 2


Bunga Sedap Malam : ”Aku tak habis pikir, mengapa para putri suka sekali dengan dirimu.”


Bunga Anggrek : “Iya, padahal dirimu berbunga kecil, berdaun besar, dan berbatang keras.”


Bunga Mawar Biru : ”Walaupun engkau harum, namun mudah layu jika dijadikan pajangan di vas bunga. Karena pasti akan terlihat jelek sekali jika sudah layu dipajang di sana.”


Bunga Melati hanya diam dan tetap tersenyum. Senyumnya yang manis membuat keharuman dirinya semakin merebak. Udara di taman bunga kerajaan bertambah wangi dan bertambah banyak kumbang yang datang.


Kedatangan para kumbang yang bertambah banyak, membuat semua bunga di taman bunga kerajaan menjadi senang. Mereka pun sibuk menyapa para kumbang dan mempersilakan mengisap sari madu yang ada pada setiap bunganya. Para bunga tentu tidak akan bisa berbunga lagi jika tidak ada kumbang yang datang dan mengisap sari madu mereka.


Bunga Sedap Malam dan bunga yang lainnya kini telah mengerti, kenapa Bunga Melati sangat wangi sekali. Bunga-bunga yang lain meminta maaf kepada Bunga Melati atas perasaan cemburu mereka. Kini mereka mengakui bahwa keberadaan Bunga Melati itu justru harus disyukuri.


Bunga Sedap Malam : “Ternyata aroma harummu mengundang para kumbang datang. Tanpa dirimu taman ini akan sepi dari kumbang-kumbang. Maafkan, aku Melati.”


Bunga Anggrek : “Aku juga mau minta maaf, Melati. Selama ini aku iri padamu. Ternyata keberadaanmu sangat bermanfaat untuk kami.”


Bunga Mawar Biru : “Selama ini aku juga berburuk sangka padamu, Melati. Aku minta maaf, ya.”


Bunga Melati : “Aku sudah memaafkan kalian, teman-teman. Sekarang kita bisa berteman tanpa ada prasangka buruk.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DONGENG : Rumah untuk di Relakan

Kau Juga Hebat, Sayang!

Dongeng : Dunia Manisan