Jadi Kejuaraan Bulu Tangkis Bergengsi, Bagaimana Asal-Usul Nama Sudirman Cup?
Bobo.id - Piala Sudirman atau Sudirman Cup adalah salah satu kejuaraan bulu tangkis bergengsi di dunia.
Kejuaraan yang diadakan setiap dua tahun sekali ini akan mempertemukan para atlet bulu tangkis terbaik.
Tahun ini, kompetisi Piala Sudirman ini diadakan di Suzhou, Tiongkok pada tanggal 14 Mei hingga 21 Mei 2023.
Sebagai turnamen beregu, ada total 16 tim yang akan berlaga untuk memperebutkan trofi, termasuk Indonesia.
Ada lima nomor yang dipertandingkan: tunggal putra, ganda putra, tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran.
Piala Sudirman pertama kali diketahui digelar pada tahun 1989 di Jakarta dengan tuan rumah Indonesia.
Meski diadakan bergilir di negara negara bulu tangkis, namun nama Sudirman adalah salah satu nama khas Indonesia.
Nah, kali ini Bobo akan mengajakmu untuk mengenal asal-usul nama yang digunakan dalam Piala Sudirman. Simak, yuk!
Sudirman, Tokoh Bulu Tangkis Indonesia
Meskipun sering diadakan di luar negeri, ternyata nama Piala Sudirman berasal dari tokoh bulutangkis Indonesia, lo.
Yap, beliau adalah Dick Sudirman. Ia memiliki jasa yang besar terhadap perkembangan bulu tangkis nasional dan dunia.
Sudirman sempat aktif sebagai pemain badminton di Indonesia dan rutin jadi juara ketika masa pendudukan Jepang.
Sudirman juga menjadi salah satu pendiri Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), teman-teman.
Ia juga pernah menjabat sebagai ketua PBSI selama 22 tahun, dari tahun 1952-1963 dan 1967-1981, teman-teman.
Di bawah kepemimpinan Sudirman, PBSI menjadi organisasi yang memiliki nama besar di kancah internasional.
Hal ini ditunjukkan lewat kemenangan di Piala Thomas 1958. Sejak kemenangan itu, nama Indonesia semakin diakui.
Pengakuan ini membawa semangat pemain Indonesia untuk memenangkan Piala Thomas, Uber, dan All England.
Berkiprah di Kancah Internasional
Tak hanya di level nasional, Sudirman ternyata juga punya nama dan reputasi penting di level dunia. Apa itu, Bo?
Dulunya, federasi badminton dunia sempat terpecah menjadi dua akibat urusan politik di beberapa negara.
Perseteruan sudah terjadi sejak dekade 70-an. Saat itu, Tiongkok ingin masuk anggota IBF dan meminta Taiwan dikeluarkan.
Dalam sidang darurat di London tahun 1977, usul pencoretan Taiwan dari anggota IBF kembali dibahas.
Mayoritas anggota IBF menolak. Sehari setelah penolakan IBF, muncul deklarasi WBF sebagai organisasi tandingan.
Dua tahun berselang, Indonesia menggelar rapat di Hotel Borobudur yang dihadiri oleh perwakilan IBF dan WBF.
Nah, Sudirman bersama Suharso Suhandinata pun punya peran besar di balik terselenggaranya pertemuan tersebut.
Usaha Sudirman ini membuahkan hasil hingga pada 1981 WBF dan IBF akhirnya melebur jadi satu di bawah bendera IBF.
Berkat itu, Sudirman sempat ditawari jadi Ketua IBF pada tahun 1981, namun hal itu ditolak karena itu bukanlah tujuan utamanya.
Mengenang Jasa Sudirman
Perjuangan Sudirman untuk bulu tangkis dunia terhenti karena beliau meninggal dunia pada tahun 1986.
Rekan dekatnya, Suharso Suhandinata pun berupaya mengabadikan nama Sudirman sebagai nama kejuaraan.
Suharso mengirim surat pribadi pada ketua dan anggota IBF disertai poin-poin kuat tentang jasa Sudirman.
Mayoritas anggota IBF setuju pengadaan kejuaraan beregu campuran, namun terkait nama 'Sudirman' masih diperdebatkan.
Suharso pun langsung turun tangan untuk melobi agar nama Sudirman tembus jadi nama kejuaraan beregu campuran.
Usahanya membuahkan hasil sehingga nama 'Sudirman' terpilih dan disematkan sebagai kejuaraan beregu campuran.
Piala Sudirman digelar setiap dua tahun di tahun ganjil dan tuan rumahnya bergilir di beberapa negara.
----
sumber : bobo.grid.id
Komentar
Posting Komentar