CERPEN: Jojo, Gigi, dan Gemblong

Jojo tiba di sekolah lebih pagi dari biasanya. Jojo berangkat lebih awal, karena takut jalanan macet. Hari itu adalah hari pertama masuk sekolah setelah liburan. Sekolah masih terlihat sepi. Jojo melihat Ica teman sekelasnya.  Rupanya Ica juga memilih datang lebih awal.

"Bekalmu kenapa dimakan sekarang Jo?" tanya Ica heran, melihat Jojo hendak membuka kotak bekal yang seharusnya dimakan pada saat istirahat kedua.

"Aku belum sempat sarapan, Ca! Karena buru-buru. Sekarang baru terasa lapar," ujar Jojo sambil membuka kotak bekalnya. "Wow, mama menyiapkan kue gemblong kesukaanku!" teriak Jojo girang. "Kamu mau, Ca?"

"Terima kasih, Jo. Aku masih kenyang, aku tadi sempat sarapan bubur kacang hijau," tolak Ica sambil tersenyum. Ica lalu pamit ke kantin untuk mengisi botol air minumnya.

Jojo kembali asyik menikmati kue gemblongnya.

"Ouh, gigiku!" teriak Jojo tiba-tiba. Ia menarik keluar gemblong yang baru separuh dimakan dari dalam mulutnya.

Betapa terkejutnya Jojo ketika melihat potongan gigi seri atasnya tersangkut di kue gemblong. Jojo mulai panik.Ia membayangkan teman-temannya menertawakan giginya yang kini ompong. Jojo buru-buru berkaca di cermin kecil yang ada di kotak pensilnya. Jojo lemas melihat ompong di bekas tempat gigi seri atasnya.

Tidak lama, teman-teman Jojo mulai masuk ke dalam kelas. Suasana kelas ramai riuh. mereka saling bertukar cerita pengalaman liburan masing-masing. Jojo sebenarnya sangat ingin bergabung dengan teman-temannya, tetapi dia malu karena giginya kini ompong. Jojo memilih menyendiri, berusaha menghindari berbicara dengan teman-temannya.


***


Pada jam istirahat pertama, Jojo menunggu semua temannya keluar dari kelas. Ketika tinggal sendirian, ia kembali berkaca. Sayangnya, saat itu Brady kembali masuk ke kelas untuk mengambil uang jajannya yang tertinggal.

"Jojo ompooong! Teman-teman, Jojo ompoooong, ha ha ha....!" Brady berteriak keras sambil tertawa terbahak-bahak. Ia memergoki Jojo yang sedang berkaca.

Anak-anak kelas 2A berlarian masuk ke dalam kelas mendengar teriakan keras Brady. Mereka melihat Brady tertawa terbahak-bahak smabil menunjuk-nunjuk ke arah Jojo. Sebagian teman-teman Jojo itu menertawakannya. Jojo sedih dan tertunduk malu.


***


Saat pulang sekolah Jojo menunggu jemputan bersama Ica.

"Jo, tidak usah sedih diledek teman-teman tadi," Ica berusaha menghibur.

"Iya Ca, aku tadi malu sekali diejek Brady!" ujar Jojo sedih bercampur kesal.

"Brady memang suka usil. Nanti sore, main ke rumahku ya, aku ada kejutan buat kamu. Aku pulang duluan, ya!" kata Ica kemudian, sambil melambaikan tangan. Rupanya jemputan Ica sudah tiba.

Jojo membalas lambaian Ica. Ia lalu bergegas naik ke motor Pak Naryo, ojek langganannya yang juga baru tiba.


***


Sorenya, Jojo datang ke rumah Ica. Rumah Ica sebetulnya tak jauh dari rumah Jojo. Namun, Jojo tak pernah masuk ke dalam rumah Ica. Kini, Ica malah mengajak Jojo ke rumah kecil di samping rumah Ica. Ternyata itu ruang praktek Ibu Ica.

"Wah, ibumu dokter gigi rupanya!" Jojo berseru kaget, ketika masuk ke ruang praktek ibu Ica.

"Iya, Jo, ibuku seorang Pedodontis," ujar Ica sambil tersenyum.

"Apa, perintis?" tanya Jojo lugu.

"Ha ha ha, bukan! Pe - do - don - tis," Ica mengeja istilah asing itu. "Dokter ahli gigi anak-anak."

"Wow ternyata ada ya, dokter ahli gigi anak-anak?" Jojo terkejut.

Tak lama, ibu Ica datang dan menyapa ramah.

"Ica udah cerita ke Tante soal gigimu yang copot. Tenang saja Jo, Ica akan jelaskan ke kamu soal gigi anak-anak. Tante belum bisa menemani kalian, karena masih ada pasien. Main sama Ica dulu, ya!" ujar ibu Ica.

Jojo sangat senang berada di rumah Ica. Karena banyak alat peraga kedokteran gigi yang lucu dan unik. Yang paling Jojo sukai adalah buku komik tentang pertumbuhan gigi. Gambar-gambarnya sangat menarik, penuh warna dan dapat timbul keluar atau pop up saat dibuka.

"Oh, aku tahu sekarang. Gigi susu memang harus copot karena akan diganti dengan gigi yang lebih bagus dan kuat," kata Jojo sambil membaca komik Ica.

"Betul, Jo! Tempat gigi susu berada, harus kosong. Supaya gigi yang tetap dapat mengisinya," ujar Ica. "Eh, Jo! Gigi kamu copot gara-gara makan kue gemblong ya?" tanya Ica lagi penasaran.

"Iya. Gemblong-nya agak keras. Jadi gigiku yang sudah goyah nyangkut, deh," jelas Jojo.

"Ehm, kalau begitu, aku akan panggil kamu Jojo gemblong saja, deh, bukan Jojo ompong! Ha ha ha... Cuma bercanda, Jo!" canda Ica sambil tertawa.

"Boleh Ca! Jojo gemblong lucu juga, ha ha ha," Jojo ikut tertawa. Ia tidak sedih lagi memikirkan gigi ompongnya.



Sumber: Majalah Bobo Edisi 51 | 25 Maret 2021


Komentar

Postingan populer dari blog ini

DONGENG : Rumah untuk di Relakan

Kau Juga Hebat, Sayang!

Dongeng : Dunia Manisan