SERBA-SERBI: Sistem Barter Masih Ada di Indonesia

Di zaman modern seperti ini, kegiatan jual beli dengan cara barter atau saling bertukar barang masih berlangsung di beberapa pasar di Indonesia loh!


1. Pasar Warloka, Nusa Tenggara Timur


Pasar yang terletak di Desa Warloka, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, ini masih menggunakan sistem jual beli dengan saling bertukar barang. Dari Labuan Bajo ke Pasar Warloka, kira-kira  memakan waktu kurang lebih satu jam dengan perahu motor.

Barang-barang yang ada di pasar ini sama dengan di pasar lainnya. Namun, cara mereka mendapatkan barang-barang itu tidak dengan uang, melainkan bertukar barang atau disebut barter. misalnya, ada orang yang menukar ikan dengan beberapa ikat sayur. Ada juga orang yang menukar pisang dengan beras. Mereka saling menukar barang yang dimiliki dengan barang yang dibutuhkan. semua itu dilakukan berdasarkan kesepakatan. Nah, barang-barang yang ditukarkan itu berupa hasil kebun, hasil panen, dan hasil laut.

O iya, pasar Warloka ini hanya berlangsung seminggu sekali. Dimulai dari pukul 6.00 hingga 10.00 pagi. para pedagang pasar Warloka ini berasal dari desa-desa yang ada di gunung dan pesisir pantai.



2. Pasar Mambuni-Buni, Papua Barat


Pasar Mambuni-Buni ini terletak di Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Pasar ini juga menggunakan sistem barter. Keunikan pasar ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang singgah di sana.

Pasar Mambuni-Buni hanya buka seminggu sekali, yakni setiap hari Sabtu. Pasar Mambuni-Buni masih melestarikan cara barter demi merawat tradisi leluhur mereka, yaitu, mengambil hasil bumi di darat dan laut seperlunya saja.

Barter di pasar ini baru akan dimulai jika kentongan besi sudah dibunyikan. Sebelum kentongan besi itu berbunyi, warga tidak boleh bertransaksi sama sekali. Biasanya, pasar ini dimulai pukul 6.00 hingga pukul 9.00 pagi. Barnag-barang yang ada di pasar itu juga beragam. Ada kerang, aneka sayuran, kepiting, dan 3 K (kahom = pinang, keenan = sirih, kabok = kapur). 3K ini biasa digunakan untuk menyirih.

 

Menurutmu, apa kelebihan dan kekurangan cara barter?

 

(Sumber: Majalah Bobo Edisi 36 | 10 Desember 2020)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DONGENG : Rumah untuk di Relakan

Kau Juga Hebat, Sayang!

Dongeng : Dunia Manisan