Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2024

Dongeng : Berlian tiga warna

Anika menemukan tiga kotak berwarna ungu, biru, dan kuning di kamar ibunya. Kata ibunya jika ada tiga sahabat yang menyukai warna seperti pada kotak itu akan mendapatkan petualangan indah dan sekaligus mendapatkan berlian itu. Akan tetapi waktu yang diberikan untuk berpetualang hanya satu jam. Anika menyukai warna ungu. Tamika, teman dekat Anika, menyukai warna biru. Dan Chika menyukai warna kuning. "Saya ingin mencoba petualangan indah itu, Bu. Saya punya sahabat yang menyukai warna itu," kata Anika meyakinkan ibunya. Dengan kesepakatan ketiga sahabat itu berkumpul di rumah Anika. Minggu pukul 6 mereka semua masuk ke kamar Anika yang serba Biru. Di kamar Anika serasa ada di langit. "Ayo kita buka kotak masing-masing sesuai dengan warna kesukaan. Sekarang kita buka satu... dua... tiga!!!" "WAWWWWW." Lima detik kemudian mereka terlempar di gerbang sebuah kerajaan. Mereka terkejut karena di hadapannya berdiri seorang ratu yang seluruh tubuhnya dihiasi berlia

Dongeng : Seruling Ajaib

Si Kancil sedang asik berjalan di hutan bambu. "Ternyata enak juga jalan-jalan di hutan bambu, sejuk dan begitu damai," kata kancil dalam hati. Keasyikan berjalan membuat ia lupa jalan keluar, lalu a mencoba jalan pintas dengan menerobos pohon-pohon bambu. Tapi yang terjadi si kancil malah terjepit diantara batang poon bambu. "Tolong! Tolong!" teriak kancil. la meronta-ronta, tapi semakin a meronta semakin kuat terjepit. la hanya berharap mudah-mudahan ada binatang lain yang menolongnya. Tak jauh dari hutan bambu, seekor harimau sedang beristirahat sambil mendengarkan kicauan burung. berkhayal bisa bernyanyi seperti burung. "Andai aku bisa bernyanyi seperti burung, tapi siapa yang mau mengajari aku bernyanyi ya?", tanyanya dalam hati. Semilir angin membuat harimau terkantuk-kantuk. Tak lama setelah ia mendengkur, terdengar suara berderit- derit. Suara it semakin nyaring karena terbawa angin. "Suara apa ya itu?" kata harimau. "Yang pasti buka

Dongeng : Semut dan kepompong

Di suatu hutan yang rindang, hidup berbagai binatang buas dan jinak. Ada kelinci, burung, kucing, capung, kupu-kupu dan yang lainnya. Pada suatu hari, hutan dilanda badai yang sangat dahsyat. Angin bertiup sangat kencang, menerpa pohon dan daun-daun. Kraak! Terdengar buni dahan-dahan berpatahan. Banyak hewan yang tidak dapat menyelamatkan dirinya, kecuali si semut yang berlindung di dalam tanah. Badai baru berhenti ketika pagi menjelang. Matahari kembali bersinar hangatnya. Tiba-tiba dari dalam tanah muncul seekor semut. Si semut terlindung dari badai karena ia bisa masuk ke sarangnya di dalam tanah. Ketika sedang berjalan, ia melihat seekor kepompong yang tergeletak di dahan daun yang patah. Si semut bergumam, "Hmm, alangkah tidak enaknya menjadi 'kepompong, terkurung dan tidak bisa kemana-mana". "Meniadi kepompong memang memalukan!". "Coba lihat aku, bisa pergi ke mana saja ku mau", ejek semut pada kepompong. Semut terus mengulang perkataannya pada s

Cerpen ; Tidak Konsisten

Suara alarm terdengar begitu keras sehingga menyebabkan tidur Joni terganggu. Sementara ia masih sangat mengantuk dan terlelap. Dengan masih menahan rasa kantuk yang luar biasa, ia membuka kedua matanya. "Ya Tuhan!" Joni merasa sangat kaget ketika melihat jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Ia pun langsung bergegas mandi dan merapikan dirinya kemudian segera berangkat pergi ke kantor. Ketika ia tiba di kantor, ternyata rapatnya sudah telat karena jamnya memang dimajukan menyesuaikan jadwal dari bos yang akan pergi ke luar kota. "Permisi Pak. Apakah saya boleh masuk?" tanya Joni kepada bos yang tengah memimpir rapat. "Iya, silakan duduk, Jon. Namun, maaf untuk hari ini Hamid yang akan menggantikan proyekmu.” "Namun, mengapa Pak? Saya di sini hanya telat sebentar saja." "Bukan masalah telat lama atau sebentar. Kami membutuhkan pekerja yang sangat profesional. Saya sudah lama memercayakan proyek tersebut kepadamu. Namun, nyatanya kamu tidak bisa ber

Dongeng : Lebai Malang

Lebai Malang adalah seorang tokoh agama yang terkenal karena sering mengalami kesialan. Dalam salah satu ceritanya, Lebai Malang memutuskan untuk pergi ke pasar untuk membeli ikan untuk keluarganya. Namun, setiap kali ia memilih ikan yang diinginkannya, ikan tersebut tiba-tiba mati. Orang-orang di pasar heran melihatnya, dan beberapa di antaranya tertawa. Mereka berkata, "Ini pasti karena Lebai Malang yang membawa sial!" Lebai Malang merasa malu dan mencoba untuk memilih ikan yang lain, tetapi hasilnya selalu sama. Akhirnya, Lebai Malang pulang dengan tangan hampa dan wajah sedih. Ketika ia tiba di rumah, istri dan anak-anaknya bertanya mengapa ia tidak membawa ikan. Lebai Malang menjawab, "Ini bukan kesalahan saya, tapi kesalahan ikan-ikan ini! Mereka mati begitu saja saat saya memilih mereka!" Orang-orang di desanya tertawa melihatnya, dan Lebai Malang hanya bisa menggelengkan kepala sambil berkata, "Kesialan memang selalu menghantuiku."

Dongeng : Raja yang gemuk dan anjing yang kurus

Alkisah terdapat sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja. Raja tersebut bertubuh gemuk karena ia hobi makan. Raja yang gemuk itu memiliki seekor anjing peliharaan yang kurus. Suatu saat, sang raja memutuskan pergi bersama anjingnya yang kurus untuk bertamasya di sebuah hutan. Sesampainya di sana, si anjing melihat seekor burung yang terbang ke sana ke mari sehingga menarik perhatiannya. Lalu, anjing itu berlari untuk menangkap burung tersebut. Sang raja yang melihat hewan peliharaannya mengejar seekor burung, lantas mulai berlari mengejar anjing peliharaannya. Mereka berlari dan terus berlari. Mereka berlari selama beberapa hari tak kenal waktu. Sampai akhirnya, kemudian sang raja berhasil menangkap anjing itu. Karena sang raja terus berlari selama berhari-hari untuk menangkap anjingnya, tubuhnya pun kini menjadi kurus. Ia bukan lagi raja yang gemuk sekarang.