Postingan

Cerpen : Hewan Paling Beruntung

Gambar
Suatu hari si tikus berseru di depan hewan-hewan ternak, "Akulah hewan paling beruntung di dunia. Untuk makan, aku tidak perlu bekerja dulu membantu petanl. Padahal sapi dan ayam harus menghasilkan telur dan susu dulu agar kalian mendapat makanan setiap hari. Selain itu, di akhir hidupku aku tak perlu menyerahkan dagingku. Padahal ayam, sapi, dan babi harus mati dipotong petani untuk diambil dagingnya oleh petani. Namun, beberapa hari kemudian para hewan di peternakan melihat si tikus berlari-lari ketakutan, la melihat ada jebakan tikus di halaman rumah petani. "Tolooong! Tolooong!" "Makanya, kamu jangan merasa diri paling beruntung. Nyatanya hidupmu selalu dihantui ketakutan dan kematian!" seru para hewan menertawakan si tikus. "Karena kau sering mencuri makanan, maka kau menjadi hewan paling dicari petani untuk dibunuh" seru sapi menambahkan.  Pesan moral : Hidup mulia dengan bekerja keras, bukan dengan berpangku tangan.

Cerpen : Kebun Jagung Petani

Gambar
Suatu malam, petani dan istrinya tidur terlalu malam. Seesokya, mereka ketiduran hingga siang hari. Padahal rencananya, pagi ini mereka akan memanen jagung di kebunnya. Sementara saat itu, para gagak sudah berkumpul di kebun jagung mereka. Karena tahu petani dan istrinya masih tertidurlelap, pemimpin gagak kemudian berseru, "Ayo, cepat kalian makan jagung sekenyang-kenyangnya. Mumpung petani dan istrinya belum datang ke mari", seru pemimpin gagak. Saat tengah hari, barulah petani dan istrinya itu terbangun. Mereka kemudian bergegas pergi ke kebun jagung mereka. Namun, setiba di sana mereka kaget,  "Ya Tuhan! Buah jagungnya sudah habis dimakan gagak!" Pesan Moral : Jangan tidar tertalu malam agar besoknya tidak bangun kesiangan. 

Cerpen : Guki si anjing serakah dan bodoh.

Gambar
Suatu hari, seekor anjing bernama Guki mencuri daging dari rumah penduduk. Saat menyeberang jembatan sungai. Ia melihat dari bawah air sungai ada anjing lain yang mirip dirinya sedang membawa daging juga. Padahal sebenarnya itu adalah bayangannya sendiri. "Wah, aku harus merebut daging anjing itu...." la kemudian menakut-nakuti anjing bayangan itu agar mau melepaskan daging di mulutnya. Namun anjing bayangan itu tak mau juga melepaskan dagingnya. Karena tak mau melepaskan dagingnya, si Guki pun marah dan langsung terjun ke dalam sungai untuk merebut daging itu. Tiba-tiba daging di mulutnya terlepas dan terhanyut di sungai. Karena serakah, bukannya mendapatkan dua potong daging. la kini malah tidak dapat apa-apa lagi. Hikmah Kisah: Lebih baik sedikit dari pada tak ada sama sekali

Cerpen : Terbang Bersama Impian

Gambar
Di sebuah desa yang damai, tinggal seorang anak laki-laki bernama Dito. Dito adalah anak yang penuh imajinasi dan memiliki impian besar untuk menjadi pilot. Ia sering menghabiskan waktunya di padang rumput luas dekat desanya, menatap langit biru dengan penuh harapan. Suatu hari, saat Dito sedang bermain layang-layang di padang rumput, ia melihat seorang pria paruh baya sedang memperbaiki pesawat kecil di dekatnya. Dito merasa sangat tertarik dan mendekati pria tersebut dengan penuh semangat. Dito: "Pak, apa itu pesawat kecil? Apakah saya bisa belajar tentang penerbangan?" Pria tersebut tersenyum ramah dan menjawab, "Tentu, nak. Pesawat ini adalah pesawat layang, alat yang memungkinkan kita terbang dengan angin. Jika kamu mau, saya bisa mengajarkanmu tentang penerbangan." Dito merasa senang dan bersemangat. Ia belajar tentang dasar-dasar penerbangan dari pria itu dan mulai berlatih mengendalikan pesawat layang kecil tersebut. Setiap hari, Dito berlatih ke...

Dongeng : Dongeng Gajah dan Semut

Gambar
Di sebuah hutan yang lebat, hiduplah seekor gajah yang besar dan kuat. Gajah ini sangat sombong karena tubuhnya yang besar dan kekuatannya yang luar biasa. Ia merasa dirinya adalah penguasa hutan dan sering kali mengganggu hewan-hewan yang lebih kecil darinya. Suatu hari, ketika gajah sedang berjalan-jalan di hutan, ia melihat seekor semut kecil yang sedang sibuk membawa makanan untuk keluarganya. Gajah tertawa keras melihat semut yang begitu kecil dan terlihat lemah. "Heh, semut kecil! Apa yang bisa kamu lakukan dengan tubuh sekecil itu?" ejek gajah sambil menginjak-injak tanah di dekat semut, membuat semut hampir terjatuh. Semut kecil itu tetap tenang dan tidak menanggapi ejekan gajah. Namun, dalam hati, semut merasa kesal karena gajah yang sombong dan suka mengganggu. Beberapa hari kemudian, gajah kembali berjalan di hutan. Kali ini, ia melihat sekumpulan semut sedang berjalan bersama membawa makanan. Gajah merasa bosan, lalu memutuskan untuk menggertak mereka....

Dongeng : Persahabatan Semut dan Merpati

Gambar
Suatu hari, seekor merpati melihat ada seekor semut yang terjatuh ke sungai. Semut itu berjuang sangat keras untuk berenang supaya tidak tenggelam. Melihat hal itu, Merpati tak hanya diam saja. Ia segera memetik sehelai daun di atas pohon dan dijatuhkannya ke atas sungai dekat dengan posisi semut yang hampir tenggelam. “Semut, cepat berenang dan naiklah ke atas daun ini!” teriak Merpati. Semut lantas berenang menuju daun dan naik di atasnya. Semut akhirnya selamat dan tidak tenggelam di sungai. “Terima kasih, Merpati! Kau telah menyelamatkan nyawaku!” ujar Semut. “Sama-sama, Semut!” ujar Merpati. Sejak saat itu, Semut dan Merpati pun menjadi sahabat. Beberapa hari berikutnya, Semut yang sedang berjalan melihat sahabatnya, Si Merpati, sedang terbang dan hinggap di atas ranting pohon. Tiba-tiba, datang seorang pemburu yang langsung mengarahkan senapannya kepada Merpati. Semut yang ingin menyelamatkan Merpati, langsung menggigit kaki Si Pemburu. Pemburu tersebut kesakitan dan ...

Dongeng : Rubah dan Gagak

Gambar
Suatu hari, di dalam hutan, ada seekor rubah yang melihat seekor gagak sedang terbang dengan sepotong daging di paruhnya. Sang Gagak lantas bertengger di dahan pohon. Rubah yang sejak pagi belum makan, ingin sekali mendapatkan daging tersebut. Ia pun berjalan hingga ke bawah pohon yang dihinggapi Gagak tadi. “Selamat siang, Nyonya Gagak yang cantik,” serunya. “Betapa mempesonanya penampilanmu hari ini. Matamu tampak cerah, paruhmu bersih dan bulumu berkilau.” Mendengar pujian itu, Gagak menoleh ke bawah. Senang sekali ia mendapati Rubah sedang mengaguminya di sana. Melihat reaksi Gagak, Rubah melanjutkan rencananya. Ia memuji Gagak lebih jauh lagi. “Melihat penampilanmu yang luar biasa, aku yakin suaramu pasti melebihi suara burung lain di hutan ini. Biarkanlah aku mendengar satu lagu darimu, Nyonya Gagak. Tentu akan terdengar sangat merdu!” ujar Rubah. Merasa tersanjung, Gagak mengangkat kepalanya dan bersiap membuka suara. Ia lupa, ada daging di paruhnya. Potongan daging ...