Postingan

Cerpen : Jatuh ke Lumpur Isap

Gambar
Muti Semut seekor semut pengelana yang sombong. la telah pergi jauh ke berbagai tempat di dunia. Di sebuah hutan, ia melihat ada sebuah kepompong menempel di atas dahan pohon. "Kasihan, kepompong itu. Hidupnya terkurung. Tak bisa pergi ke mana-mana sebebas aku", ejeknya. Kepompong adalah bakal calon untuk menjadi seekor kupu-kupu. Suatu hari, tak sengaja Muti Semut jatuh ke dalam kubangan lumpur isap. "Tolong! Tolong!"  Untungnya, teriakannya terdengar oleh Kupi kupu-kupu. la kemudian menolong Muti Semut dengan menariknya keluar dari lumpur isap. "Akulah kepompong yang pernah kau ejek. Dan sekarang sudah menjadi seekor kupu kupu, " kata Kupi Kupu-kupu. "Seperti kamu, sekarang aku juga bisa pergi terbang bebas ke mana-mana" Dengan tersipu malu, Muti Semut berkata, "Maaf kan aku ya. Dulu aku pernah mengejekmu!" Tak lupa Muti Semut mengucapkan terima kasih pada Kupi kupu-kupu, ***

Dongeng : Pesona Si Bulu Halus

Gambar
Suatu hari, tikus kecil berjalan-jalan sendiri. Di tengah jalan, tikus kecil ketakutan saat melihat seekor hewan bertaji, bercakar tajam, dan bersuara keras, "Kukuruyuuuk!" Di atas kepala hewan itu ada jengger merah dan berparuh runcing. "Hih.. he... hewan apakah dia?" seru tikus kecil sambil segera pergi menjauh. Namun, tikus kecil langsung terpesona saat mendengar ada suara yang lembut, "Meooong..." Wah, bulu hewan itu indah tebal dan halus. Ekor dan misainya juga panjang. Tikus kecil lalu mengajak ibunya melihat kedua hewan itu. "lbu, apa aku boleh berteman dengan si bulu halus yang indah itu?" tanya tikus kecil. "Sayang, engkau jangan terpesona dengan tampilan luar sesuatu," jawab ibu tikus. "Hewan yang engkau anggap menawan itu adalah kucing yang senang memangsa tikus." "Sedangkan hewan yang engkau anggap menakutkan itu adalah seekor ayam jago yang tidak senang memangsa tikus," jelas ibu tikus. ...

Dongeng : Tangkuban Perahu

Gambar
Pada zaman dahulu, tersebutlah kisah seorang puteri raja di Jawa Barat bernama Dayang Sumbi. Dia mempunyai seorang anak laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu dia berburu dengan ditemani oleh Tumang, anjing kesayangan istana. Sangkuriang tidak tahu, bahwa anjing itu adalah titisan dewa dan juga bapaknya. Pada suatu hari Tumang tidak mau mengikuti perintahnya untuk mengejar hewan buruan. Maka, anjing tersebut diusirnya ke dalam hutan. Ketika kembali ke istana, Sangkuriang menceritakan kejadian itu pada Ibunya. Bukan main marahnya Dayang Sumbi begitu mendengar cerita itu. Tanpa sengaja dia memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi yang dipegangnya. Sangkuriang terluka. Dia sangat kecewa dan pergi mengembara. Setelah kejadian itu, Dayang Sumbi sangat menyesali dirinya. Dia selalu berdoa dan sangat tekun bertapa. Pada suatu ketika, para dewa memberinya sebuah hadiah. Dia akan selamanya muda dan memiliki kecantikan abadi. Setelah bertahun-...

Cerpen : Tiga Ekor Burung Walet

Gambar
Ada tiga ekor burung walet sedang sibuk membuat sarang, mereka sudah setengah hari bekerja, kemudian mereka berhenti sejenak dan mulai berbincang. "Kalau bukan karena kehidupan, aku tidak akan mau seperti ini, betul - betul melelahkan." Walet kedua pun mengeluh :  "Ya, kita setiap hari harus membuat sarang, sangat membosankan, aku bisa menjadi gila!"  Walet ketiga tertawa, Walet lainnya pun kebingungan. "Hei, mengapa kamutertawa? Apa kamu menertawakan kami." "Oh, tidak, kalian jangan salah sangka. Aku tidak mengerti dengan pikiran kalian. Aku terus mendorong diriku, Aku sedang menyelesaikan tugas yang sangat besar dan harus giat, setelah selesai, anakku kelak menikmati rumah yang hangat dan nyaman." Berhenti sejenak, ia melanjutkan : "Saat waktunya tiba, bagaimanapun kencangnya badai diluar anakku aman, mereka kemudian dapat bertumbuh tanpa halangan, aku pun pasti sangat gembira! Kalian bilang, kita tiap hari melakukarn pekerjaan...

Dongeng : Si Kancil Mencuri Mentimun

Gambar
Suatu hari Kancil jalan-jalan ke ladang mentimun milik manusia. Lalu Kancil tergiur untuk mengambil dan memakannya. Lalu ia terus memakan mentimun sampai kenyang. Sore harinya, Pak Tani pemilik ladang datang ke ladang dan sangat marah melihat timun-timunnya telah habis dan ladangnya berantakan. Esoknya Kancil datang lagi ke ladang untuk meminta maaf dan berusaha menyentuh kaki Pak Tani. Ternyata yang disentuhnya bukanlah Pak Tani melainkan orang-orangan sawah yang sudah dilumuri oleh getah pohon, sehingga membuat Kancil terperangkap dan tidak bisa berjalan. Saat Pak Tani datang, Pak Tani langsung menangkap Kancil dan membawa Kancil pulang ke rumah dan mengurungnya dengan rasa marah.

Cerpen : Hewan Paling Beruntung

Gambar
Suatu hari si tikus berseru di depan hewan-hewan ternak, "Akulah hewan paling beruntung di dunia. Untuk makan, aku tidak perlu bekerja dulu membantu petanl. Padahal sapi dan ayam harus menghasilkan telur dan susu dulu agar kalian mendapat makanan setiap hari. Selain itu, di akhir hidupku aku tak perlu menyerahkan dagingku. Padahal ayam, sapi, dan babi harus mati dipotong petani untuk diambil dagingnya oleh petani. Namun, beberapa hari kemudian para hewan di peternakan melihat si tikus berlari-lari ketakutan, la melihat ada jebakan tikus di halaman rumah petani. "Tolooong! Tolooong!" "Makanya, kamu jangan merasa diri paling beruntung. Nyatanya hidupmu selalu dihantui ketakutan dan kematian!" seru para hewan menertawakan si tikus. "Karena kau sering mencuri makanan, maka kau menjadi hewan paling dicari petani untuk dibunuh" seru sapi menambahkan.  Pesan moral : Hidup mulia dengan bekerja keras, bukan dengan berpangku tangan.

Cerpen : Kebun Jagung Petani

Gambar
Suatu malam, petani dan istrinya tidur terlalu malam. Seesokya, mereka ketiduran hingga siang hari. Padahal rencananya, pagi ini mereka akan memanen jagung di kebunnya. Sementara saat itu, para gagak sudah berkumpul di kebun jagung mereka. Karena tahu petani dan istrinya masih tertidurlelap, pemimpin gagak kemudian berseru, "Ayo, cepat kalian makan jagung sekenyang-kenyangnya. Mumpung petani dan istrinya belum datang ke mari", seru pemimpin gagak. Saat tengah hari, barulah petani dan istrinya itu terbangun. Mereka kemudian bergegas pergi ke kebun jagung mereka. Namun, setiba di sana mereka kaget,  "Ya Tuhan! Buah jagungnya sudah habis dimakan gagak!" Pesan Moral : Jangan tidar tertalu malam agar besoknya tidak bangun kesiangan.