Postingan

Dongeng : Angsa dan Telur Emas

Gambar
Di suatu sore, saat petani berjalan pulang dari kebun, ia melihat seekor angsa yang terlihat kelelahan dan terbaring lemas di pinggir jalan. Akhirnya, petani itu menghampiri sang angsa dan membawanya pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, petani langsung memberi makan kepada angsa dalam jumlah yang banyak. Angsa pun langsung menyantapnya dengan lahap. Setelah selesai makan, petani tersebut meletakkan angsa di belakang rumahnya. Keesokan paginya, petani menghampiri angsa kembali untuk memberinya makan. Sesampainya di kandang angsa, ia sangat terkejut saat mengetahui ada telur emas di sana. “Apakah ini emas asli?”, tanya petani pada dirinya sendiri. Petani pun langsung buru-buru memberi angsa tersebut makanan, lalu bergegas pergi ke tukang emas untuk memastikan keaslian telur emas tersebut. Saat di toko emas, petani langsung bertanya kepada sang pemilik toko, “Apakah ini emas asli?” “Iya, ini emas murni asli”, jawab pemilik toko emas setelah mengecek telur emas yang dibawa oleh petani. J...

Dongeng : Nasihat Kakek Kancil

Gambar
     Di sebuah hutan belantara, hiduplah seekor harimau yang sangat kuat. Karena kekuatan dan kehebatannya itu, dijadikan raja hutan. Namun, setelah menjadi raja, harimau ia menjadi sangat sombong sehingga banyak binatang yang mengeluh tentang tindakan semena-mena raja harimau.      Singa, musuh bebuyutan harimau, memanfaatkan ini untuk menggulingkan kekuasaan harimau. Singa pun menyusun rencana untuk mengalahkan harimau dan tiba-tiba sebuah ide muncul di kepalanya. Keesokan harinya, singa mulai membujuk para binatang agar percaya bahwa ia lebih pantas menjadi raja dari pada harimau.      Setelah berhari-hari membujuk binatang yang ada di seluruh hutan, satu-persatu binatang mulai mendukung singa untuk menjadi raja. Di mana-mana terdengar para binatang berdiskusi tentang siapa yang lebih pantas menjadi raja, harimau atau singa.           "Menurutku singa lebih pantas menjadi raja," kata kelinci.    ...

Dongeng : Beruang Kecil Mau Berbagi

Kisah Beruang Kecil Mau Berbagi ini memiliki pesan moral mendalam dan cocok diceritakan pada Si Kecil. Dikutip dari buku Dongeng Sebelum Tidur karya Dian Kristiani, berikut ini kisahnya: Beruang Kecil bersuka ria. Hari ini, Bibi Beruang mengundangnya untuk memanen apel. Sebagai ucapan terima kasih, Bibi Beruang memberinya sekeranjang apel ranum. "Terima kasih, Bibi," ucap Beruang Kecil. "Sama-sama. Terima kasih sudah membantu," sahut Bibi Beruang. Beruang Kecil melangkah pulang dengan hati girang. Ia membayangkan apel panggang oles madu yang lezat. "Du bi du bi dam," Beruang Kecil terus bersenandung. Tiba-tiba, "Hiks...hiks...," ada suara tangisan dari balik semak-semak. Ternyata, itu tangisan Ibu Rusa! "Ibu Rusa, kenapa menangis?" tanya Beruang Kecil. "Kakiku luka, terjerat perangkap para pemburu. Sekarang, aku tak bisa mencari makan untuk anak-anakku," sahut Ibu Rusa. Dari balik semak-semak, muncul tiga anak rusa dengan waja...

Cerpen : Bukan Salah Laba-laba

Gambar
Wah, Pensilku mana, yah?  Oh, itu dia! Haiii apa ini? Tanganku jadi kotor. Huaaa! Bundaaa, ada binatang! Oh, itu namanya laba-laba. Tidak menggigit ko. Kalau ini apa, Bunda? Itu rumah laba-laba. Mengapa laba-laba masuk ke kamar Naya Bunda? Karena laba-laba suka tempat yang kotor. Coba Naya sapu kolomnya. Baik, Bunda! Wah, ada jepit rambu Naya, Bunda! Hore! Buku cerita Naya juga ketemu! Senangnya! Kamar Naya jadi bersih Jepit rambut dan buku cerita Naya juga ketemu. Sumber : BUDI Buku Digital Gerakan Literasi Nasional 

Cerpen : Petualangan Botol Plastik

Hai! Aku botol Plastik. Aku ikut Rina ke pantai. Tiba-tiba mendung datang. Angin kencang. Aku Takut... Petir dan Kilat menyambar. Semua berlari ke Mobil. Aku ditinggal. Aku berteriak. Namun tidak ada yang menjawab. Aku terbawa ombak. Seekor burung hampir memakanku. Tolong! Aku menghindar masuk ke laut. Seekor paus menelanku. Aku takut. Aku masuk ke dalam perut paus. Di sini sempit. Aku ingin menangis. Paus tidak bisa makan lagi. Perutnya penuh. "Hei, lihat! Ada paus mati," kata seseorang. "Lihat! Paus itu memuntahkan banyak sampah." "Ini ulah kita." "Lihat akibatnya bagi makhluk laut!" Ada orang yang peduli padaku. Aku dibawa naik mobil ke tempat daur ulang. Aku berubah menjadi perabotan. Oh, bahagia sekali! Sumber : BUDI Buku Digital Gerakan Literasi Nasional 

Cerpen : Kotak Hitam Misterius

Malam itu Runi mengikuti Datuk ke perpustakaan. Datuk berjanji akan bercerita pada mereka. Kedua anak yang berjalan di samping Datuk itu penasaran melihat kotak hitam yang ada di tangan Datuk. “Datuk, biar aku saja yang membawakan kotaknya!” ujar Runi. “Jangan! Biar Datuk saja,” larang Datuk. “Datuk tidak percaya padaku, ya?” sungut Runi. “Bukan begitu. Kotak ini sudah sangat tua. Lihat saja, kain pembungkusnya sudah ada yang sobek,” hibur Datuk lembut. Runi pun kembali ceria. Ia segera menyiapkan bantal-bantal empuk di sofa tempat Datuk biasanya duduk untuk bercerita. Sebelum duduk di sofa, Datuk mengambil 2 buah album foto dari rak. “Rudi, tolong bawakan, ya!” pinta Datuk. “Siap, Datuk! Kotaknya mau sekalian aku bawakan?” tanya Rudi. “Kalau kotak ini, biar Datuk yang bawa,” elak Datuk. “Baiklah!” sahut Rudi. Datuk membuka salah satu album foto itu. Di dalamnya tertempel beberapa foto hitam putih. Ada yang ukurannya kecil seperti pas foto, ada juga yang besar. Letaknya agak berantakan...

Dongeng : Lili si Angsa yang Tidak Mudah Menyerah

          Lili si angsa terlahir berbulu hitam. Lili adalah ansa kecil yang rajin belajar. Suatu hari ketika ia sedang belajar terbang di taman, ia merasa kelelahan karena tak terasa sudah lama ia belajar terbang.           Lili berkata dalam hati. "Aduh aku lelah sekali, tetapi aku harus bisa, aku bisa, aku pasti bisa, sedikit lagi aku pasti bisa."           Namun, tiba-tiba... bruk! Lili terjatuh dan sayapnya terluka. Lili merasa sangat sedih. Meski begitu, Lili tetap berusaha agar ia bisa terbang kembali. Teman-teman Lili menertawakan apa yang terjadi pada Lili. Lili sedih karena ia belum lancar terbang, ditambah bulunya yang berbeda dari teman-temannya sehingga menambah ejekan dari temannya, ia tidak suka dengan hal itu.           "Hahaha Lili bulumu hitam, tidak seperti kami. Bulu kami putih bersih, berkilau, indah sekali. Kamu juga tidak bisa terbang lincah sepe...